MENYERAHKAN – Pelaksana Tugas Kepala DPKPP Kabupaten Mimika Abriyanti Nuhuyanan (tengah) menyerahkan kunci rumah kepada tokoh masyarakat Kampung Tunas Matoa Kwamki Narama Max Edward Jikwa, Jumat (2/10/2025) (FOTO: ANTARA)
TIMIKAEXPRESS.id – Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Mimika, Papua Tengah, tahun ini membangun 209 unit rumah sehat dan layak huni bagi Orang Asli Papua (OAP) serta warga berpenghasilan rendah.
Pelaksana Tugas Kepala DPKPP Mimika, Abriyanti Nuhuyanan, mengatakan sebanyak 202 unit rumah dibangun melalui APBD Induk 2025, sementara tujuh unit lainnya melalui APBD Perubahan 2025.
“Untuk rumah yang dibangun dari APBD induk rata-rata sudah hampir rampung, sedangkan tujuh unit dari APBD perubahan masih dalam tahap pengerjaan,” kata Abriyanti di Timika.
Ia menargetkan seluruh pembangunan rampung paling lambat Desember 2025.
Anggaran pembangunan 202 unit rumah tersebut bersumber dari APBD Mimika 2025 dan sebagian dari Dana Otonomi Khusus (Otsus) Papua.
“Dari APBD murni ada 158 unit, dari dana Otsus 29 unit, serta 15 unit untuk korban bencana kebakaran di Kampung Wakia, Distrik Mimika Barat Tengah,” jelasnya.
Rumah yang dibiayai dana Otsus tahun ini dialokasikan bagi warga OAP di empat distrik pegunungan, yaitu Alama, Hoeya, dan Jila masing-masing tujuh unit, serta Tembagapura delapan unit.
Sementara tujuh unit rumah dari APBD Perubahan 2025 dibangun di empat distrik, yakni masing-masing dua unit di Distrik Wania, Iwaka, dan Mimika Baru, serta satu unit di Kampung Karya Kencana, Distrik Kuala Kencana.
Prioritaskan OAP dan Warga Kurang Mampu
Abriyanti menegaskan, penerima bantuan perumahan wajib memiliki KTP Mimika.
Bagi rumah yang bersumber dari dana Otsus, penerima harus merupakan OAP, sedangkan warga non-OAP diutamakan yang berpenghasilan rendah.
“Khusus bantuan untuk OAP, tahun ini kami membangun 11 rumah di Kampung Tunas Matoa, Distrik Kwamki Narama,” katanya.
Ia juga mengimbau warga penerima agar menjaga dan merawat rumah yang telah dibangun pemerintah.
“Rawat baik-baik karena bapak-ibu sendiri yang menempati bersama keluarga, supaya bisa hidup aman dan nyaman,” ujarnya.
Tokoh masyarakat Kampung Tunas Matoa, Max Edward Jikwa, menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Mimika atas perhatian terhadap warga yang belum memiliki rumah.
“Kami berterima kasih kepada Bapak Bupati Mimika atas bantuan rumah layak huni ini. Kami harap ke depan juga diperhatikan teman-teman yang belum mendapat rumah,” ujarnya.
Menurut Max, masih terdapat sekitar 70 kepala keluarga di Kampung Tunas Matoa yang belum memiliki rumah dan kini masih menumpang di rumah kerabat.
“Kami minta pemerintah melanjutkan program ini supaya masyarakat di gunung, pesisir, dan pinggiran kota punya rumah layak. Kalau sudah punya tempat tinggal yang aman dan nyaman, barulah bisa bekerja dan mencari makan dengan tenang,” tuturnya. (*/)
Jumlah Pengunjung: 40