Kunjungi Pengungsi dan Sekolah Gratis di Mimika, Nancy Raweyai Dorong Aksi Nyata Pemerintah

2 days ago 10

TIMIKAEXPRESS.id – Anggota DPR Papua Tengah, Nancy Natalia Raweyai, melaksanakan kunjungan reses Masa Sidang II Tahun 2025 di Daerah Pemilihan (Dapil) Papua Tengah V, Kabupaten Mimika, pada 16–22 Agustus 2025.

Dalam agenda reses kali ini, Nancy menyambangi berbagai kelompok masyarakat, mulai dari atlet muda cabang olahraga Muay Thai, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), hingga warga pengungsi asal Kabupaten Puncak yang tinggal di sejumlah lokasi pengungsian.

“Kegiatan reses ini menjadi sarana untuk menyerap aspirasi sekaligus memantau perkembangan masyarakat Mimika. Di tengah dinamika provinsi yang baru, sangat penting untuk terus membangun komunikasi dan koordinasi guna memastikan hak-hak masyarakat tersalurkan dengan baik melalui aksi nyata pemerintah,” ujar Nancy.

Tinjau Sekolah Gratis dan Atlet Berprestasi

Salah satu lokasi yang dikunjungi Nancy adalah sekolah gratis yang didirikan oleh Gereja Bethel Indonesia (Pace Center) di Jalan Trans Nabire, Kiyura, Distrik Iwaka. Di sana, ia melihat langsung perkembangan pendidikan masyarakat setempat.

Nancy menyatakan komitmennya untuk terus mendukung gerakan literasi dan pendidikan di Papua Tengah, khususnya melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah.

Selain itu, ia juga menyempatkan diri mengunjungi Camp Muay Thai Goldy, yang telah menyumbangkan enam medali emas serta membina puluhan atlet muda.

“Saya mendorong pemerintah agar menginventarisasi cabang-cabang olahraga potensial yang telah melahirkan para juara, termasuk Muay Thai. Kendala utama selama ini adalah minimnya dukungan untuk keberangkatan dan pembinaan atlet. Ini soal manajemen dan transparansi yang perlu kita awasi bersama,” tegas Nancy yang juga menjabat sebagai anggota Komisi II DPR Papua Tengah yang membidangi ekonomi, pemuda, dan olahraga.

Temuan Kondisi Warga dan Aspirasi UMKM

Dalam kunjungannya ke Kampung Kiyura dan Amamu, Nancy menemukan masih banyak warga yang hidup dalam kondisi tidak layak, serta menghadapi keterbatasan fasilitas kesehatan, sanitasi, dan transportasi.

Sementara itu, pelaku UMKM di Kelurahan Kamoro Jaya menyampaikan keluhan mengenai sulitnya mengakses bantuan pemberdayaan, keterbatasan modal usaha, serta tingginya harga bahan baku yang menekan daya saing produk lokal.

Menanggapi hal itu, Nancy mendorong adanya Rumah Kreasi atau Rumah Aspirasi sebagai pusat pelatihan, promosi, serta ruang komunikasi antara UMKM dan pemerintah.

“Kami mendukung penuh usulan masyarakat agar ada Rumah Kreasi sebagai wadah pemberdayaan. Ini akan menjadi sarana penting agar UMKM lokal bisa lebih berdaya dan mandiri,” ungkapnya.

Harapan dan Komitmen

Nancy berharap, kegiatan reses tidak hanya menjadi ajang mendengar aspirasi, tetapi juga menjadi titik awal bagi penyusunan kebijakan yang berpihak kepada rakyat.

“Saya percaya, melalui sinergi antara DPR Papua Tengah, pemerintah daerah, dan partisipasi aktif masyarakat, aspirasi yang telah dihimpun bisa diwujudkan secara bertahap dan berkelanjutan. Yang paling penting, kebijakan yang dihasilkan benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat Mimika,” tutupnya. (maurits sadipun)

Jumlah Pengunjung: 7

Read Entire Article
Sumut Bermartabat| Timika Hot | | |