Korban WT (15) saat ditemukan tewas di Jalan Yan Tinal, SP 12. (FOTO: IST/TIMEX)
TIMIKA, timikaexpress.id — Seorang pelajar berinisial WT (15) ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di Jalan Yantinal, Blok 6, SP12, Kampung Utikini, Distrik Kuala Kencana, Mimika–Papua Tengah, Senin (8/12) sekitar pukul 19.00 WIT.
Informasi awal yang beredar menyebutkan bahwa pelajar SMP Negeri 6 tersebut diduga menjadi korban begal.
Setelah dilakukan penyelidikan dan olah TKP oleh pihak kepolisian, dipastikan bahwa WT sebenarnya merupakan korban kecelakaan lalu lintas (lakalantas).
Data lapangan yang dihimpun Timika eXpress dari pihak kepolisian mengungkapkan bahwa korban bersama dua rekannya berkendara bonceng tiga saat hendak pulang ke SP13 usai bermain play station (PS) di SP3.
Dalam perjalanan pulang, mereka mengalami kecelakaan tunggal hingga mengakibatkan WT meninggal dunia.
Kejadian ini viral di media sosial.
Sebuah video berdurasi sekitar satu menit memperlihatkan korban tergeletak bersimbah darah di jalan, dikelilingi warga yang mencoba memastikan kondisinya.
Video tersebut menyebar cepat di berbagai grup WhatsApp.
Kapolres Mimika, AKBP Billyandha Hildiario Budiman, saat dikonfirmasi Timika eXpress membenarkan peristiwa tersebut.
“Benar. Anggota masih melakukan olah TKP dan menunggu hasil visum,” ujarnya.
Kapolres Billy menambahkan bahwa korban merupakan warga asli Papua.
“Ini baru informasi awal dari masyarakat. Kami masih melakukan pendalaman terkait penyebab kejadian,” katanya.
Aksi Pemalangan Jalan
Mendengar informasi awal yang tidak akurat, pihak keluarga sempat melakukan aksi pemalangan jalan di perempatan Iwaka.
Warga dan keluarga membakar ban bekas sebagai bentuk protes, menuntut agar pelaku yang diduga membunuh korban segera ditangkap.
PW, ayah kandung korban, dalam kondisi emosional bahkan menyebut nama-nama pejabat daerah seperti Kapolres, Dandim, Bupati dan Wakil Bupati, meminta agar peristiwa tersebut ditangani dengan serius.
Setelah mendapat penjelasan langsung dari pihak kepolisian bahwa peristiwa tersebut adalah lakalantas dan pelakunya sudah menyerahkan diri, pihak keluarga akhirnya menghentikan aksi pemalangan.
Keluarga Sampaikan Permohonan Maaf
PW bersama keluarga kemudian menyampaikan permohonan maaf secara terbuka atas kegaduhan yang sempat terjadi.

“Pada malam hari ini, saya ingin mengklarifikasi sekaligus menyampaikan permohonan maaf mewakili keluarga korban. Kami awalnya menerima informasi bahwa anak laki-laki kami dibunuh, sehingga kami bereaksi karena emosi. Kami bertindak spontan melakukan pemalangan di perempatan Iwaka—SP5, SP6, dan SP7,” ujarnya.
PW menjelaskan, setelah pihak kepolisian bekerja cepat melakukan olah TKP, terungkap bahwa WT bukan korban pembunuhan, melainkan murni kecelakaan lalu lintas di Jalan Yanti Tinal, SP12.
Pelakunya juga telah menyerahkan diri dan kini diamankan pihak kepolisian.
“Kami memohon maaf kepada publik Kabupaten Mimika, kepada Bapak Kapolres, Dandim, Bupati, Wakil Bupati, dan seluruh masyarakat atas kegaduhan dan ketidaknyamanan yang sempat terjadi,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa video yang beredar bukan disebarkan dengan sengaja.
“Itu terjadi karena situasi panik dan ketidaktahuan kami atas kejadian sebenarnya,” ujar PW.
Pihak keluarga akan membuat Laporan Polisi (LP) secara resmi agar proses hukum terhadap pelaku dapat berjalan sesuai aturan.
Terkait akses jalan yang sempat dipalang, PW memastikan sudah dibuka kembali.
“Besok aktivitas masyarakat dapat berjalan seperti biasa. Penutupan jalan tadi malam kami lakukan karena mengira pelakunya belum ditemukan, namun setelah pelaku menyerahkan diri dan diamankan, tidak ada alasan lagi untuk menutup akses,” tegasnya.
“Demikian pernyataan saya sebagai perwakilan keluarga korban. Sekali lagi kami menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Mimika,” tutup PW. (via/vis)
Jumlah Pengunjung: 101

12 hours ago
7

















































