TIMIKAEXPRESS.id – Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) menggelar simulasi tes seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) berbasis sistem Computer Assisted Test (CAT-BKN). Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Bupati Mimika, Johannes Rettob, Selasa (1/10/2025), di Laboratorium Komputer SMP Negeri 2 Timika.
Simulasi berlangsung selama dua hari, 1–2 Oktober 2025, dengan pendampingan teknis dari Tim Regional IX BKN Jayapura. Sebanyak 648 peserta mengikuti kegiatan ini, sebagai persiapan menghadapi rekrutmen CPNS yang akan digelar pada Oktober bulan ini.
Bupati Mimika, Johannes Rettob, menyampaikan bahwa simulasi ini merupakan bentuk afirmasi kepada anak-anak Amungme dan Kamoro (Amor) serta peserta yang Lahir dan Besar di Timika (Labeti). Pemkab Mimika sebelumnya berhasil memperjuangkan kuota emas CPNS, dengan komposisi 80% untuk Amor dan 20% untuk Labeti.
“Ini adalah kesempatan emas yang tidak semua daerah dapatkan. Maka harus dimanfaatkan sebaik mungkin,” kata Bupati.
Respons Atas Kendala Tahun Lalu
Menurut Bupati, pada seleksi CPNS sebelumnya, banyak peserta dari kalangan OAP gagal karena belum terbiasa dengan sistem komputerisasi CAT.
“Penyebab utamanya bukan karena tidak bisa menjawab soal, tapi karena tidak tahu cara menggunakan komputer dan sistemnya. Maka sekarang kita fasilitasi pelatihan ini,” jelasnya.
Bupati menegaskan bahwa kegiatan ini bukan ujian, melainkan simulasi dan pembekalan teknis, agar peserta terbiasa mengoperasikan sistem CAT mulai dari login hingga melihat hasil akhir.
“Kalau tidak paham, tanya. Jangan malu bertanya. Tujuan kita satu: agar saat ujian sesungguhnya, kalian sudah siap,” serunya.
Ia juga mengingatkan sebagai abdi negara harus memiliki integritas, berkelakuan baik, dan memiliki dedikasi, serta menjaga netralitas dan etika birokrasi, tugas dan tanggung jawab yang diberikan pimpinan, dalam pelayanan publik .
Bagian dari Seleksi Awal
Lebih lanjut, Bupati mengingatkan bahwa seleksi CPNS tetap mengikuti aturan nasional, seperti batas usia maksimal 35 tahun dan kewajiban memiliki ijazah yang sah. Simulasi ini juga sekaligus menjadi ajang penyaringan awal agar peserta memahami kelengkapan administrasi yang dibutuhkan.
“Kalau umur lewat atau tidak punya ijazah, ya tidak bisa ikut. Jangan sampai nanti baru protes saat tes sudah dekat,” ujarnya.
Sementara Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian, Pembinaan, dan Kesejahteraan Aparatur BKPSDM Mimika, Yulius Penimet, menjelaskan bahwa total peserta simulasi sebanyak 648 orang, terdiri dari:
- Amungme–Kamoro: 529 orang
- Papua Umum: 81 orang
- Lahir Besar Timika (Labeti): 27 orang
Simulasi dibagi dalam dua hari:
- Hari pertama: 360 peserta, dibagi dalam 6 sesi
- Hari kedua: 288 peserta, dalam 5 sesi
- Tiap sesi: 60 peserta
“Simulasi ini tidak hanya untuk latihan, tetapi juga mengajarkan peserta cara masuk sistem CAT, mengerjakan soal, dan melihat hasil nilai secara langsung,” ujar Yulius.
Ia menambahkan, Pemkab Mimika memfasilitasi pelatihan ini agar peserta lebih siap mental dan teknis menghadapi 219 formasi CPNS yang tengah diajukan ke Kemenpan-RB.
“Ini langkah awal yang kami lakukan agar putra-putri asli Papua tidak hanya diberi kuota, tetapi juga kesiapan untuk bersaing secara kompeten,” tandasnya. (*/)
Jumlah Pengunjung: 10