YPMAK Kenang Mitra dan Korban Jatuhnya Helikopter di Langit Papua

2 hours ago 1

TIMIKAEXPRESS.id – Langit Papua yang kerap membiru, sore itu berubah muram. Rabu, 10 September 2025, sebuah kabar duka datang dari wilayah pegunungan tengah Papua.

Sebuah helikopter milik PT Intan Angkasa, bernomor registrasi PK-IWS, jatuh wilayah Jila dalam penerbangan dari Ilaga menuju Timika.

Empat jiwa di dalamnya tak sempat kembali ke keluarganya.

Cuaca yang buruk menjadi penyebab. Tak ada yang menyangka, penerbangan yang seharusnya menjadi rutinitas operasional, berubah menjadi tragedi yang menyisakan luka bagi banyak pihak termasuk Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK), selaku pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI).

Dr. Leonardus Tumuka, Ketua Pengurus YPMAK, menyampaikan duka yang tak bisa disembunyikan.

Dalam benaknya, PT Intan Angkasa bukan sekadar operator penerbangan.

Lebih dari itu, mereka adalah mitra yang pernah berjalan bersama dalam misi kemanusiaan, yakni menjangkau kampung-kampung di pelosok Mimika, membantu logistik, dan membuka akses untuk masyarakat adat Amungme dan Kamoro serta lima suku kekeratan lainnya.

“Kami pernah menjadi mitra. Situasi ini sungguh meninggalkan duka bagi kami. Untuk keluarga para korban, kami menyampaikan turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya,” ucap Leonardus pelan, saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (12/9).

Empat nama kini tercatat sebagai pahlawan udara yang gugur dalam tugas:

  • Eko Puja, sang pilot, pemegang kendali sekaligus penjaga harapan penerbangan itu.
  • Sudiarman, teknisi sekaligus Helicopter Landing Officer.
  • Anto dan Zulkifli, penumpang yang juga bagian dari perjuangan memperkuat jaringan telekomunikasi di Papua.

Dalam beberapa waktu terakhir, cuaca di Timika dan sekitarnya memang tak menentu. Langit yang cerah bisa tiba-tiba berubah gelap, awan mendadak turun menutupi celah pegunungan, membuat navigasi udara di wilayah Papua menjadi tantangan tersendiri.

Leonardus mengingatkan bahwa keselamatan penerbangan harus menjadi perhatian utama, terutama bagi maskapai yang beroperasi di wilayah-wilayah ekstrem seperti pegunungan Papua.

“Kami berharap maskapai bisa lebih berhati-hati, terutama saat terbang melintasi pegunungan. Kondisi cuaca memang makin sulit diprediksi,” katanya dengan nada penuh harap.

Doa untuk yang Pergi, Dukungan untuk yang Ditinggalkan

Di tengah segala keterbatasan, masyarakat Papua selalu punya satu kekuatan: solidaritas. Leonardus mengajak seluruh warga untuk tidak hanya berduka, tetapi juga mendoakan para korban dan menguatkan keluarga mereka.

“Mari kita bersama mendoakan agar para korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan, dan keluarga mereka diberikan kekuatan serta ketabahan,” ujarnya menutup pembicaraan.

Kini, helikopter PK-IWS telah tiada. Namun jasa dan pengabdian mereka yang ada di dalamnya akan selalu dikenang. Bagi YPMAK dan masyarakat Mimika, kehilangan ini bukan sekadar kehilangan mitra kerja, tetapi juga kehilangan sesama pengabdi untuk Papua.

Di atas langit Papua, semoga mereka terbang lebih tinggi dalam damai yang abadi. (*/)

Jumlah Pengunjung: 12

Read Entire Article
Sumut Bermartabat| Timika Hot | | |