Menanti Dana Desa di Intan Jaya: Harapan Baru dari Tiga Titik Penyaluran

11 hours ago 6

INTAN JAYA, timikaexpress.id – Di Sugapa, suasana pekan ini terasa sedikit berbeda. Tidak hanya karena geliat aktivitas warga, tetapi juga karena satu kabar yang dinanti berbulan-bulan: Dana Desa akan segera dibagikan.

Pemerintah Kabupaten Intan Jaya memastikan penyaluran anggaran kampung itu dimulai pekan ini, dengan mekanisme terpusat di tiga titik.

Bupati Intan Jaya, Aner Maisini, menyampaikan kepastian itu pada Minggu (7/12/2025). Ia menjelaskan, delapan distrik di wilayahnya akan menerima Dana Desa secara bertahap, namun terkoordinasi agar lebih tertib dan terawasi.

“Pembagian Dana Desa kami pusatkan di tiga titik. Untuk Distrik Agisiga, Tomosiga, Ugimba, dan Sugapa dipusatkan di Sugapa. Distrik Hitadipa tetap di Hitadipa, Mbiandoga di Mbiandoga. Sementara Homeo dan Wandae dipusatkan di Homeo,” ujar Maisini.

Kebijakan ini, kata dia, bukan sekadar soal pembagian lokasi. Di baliknya, ada upaya untuk mempercepat proses administrasi sekaligus mencegah penyimpangan. Pemerintah ingin memastikan dana yang dikirim dari pusat benar-benar sampai dan digunakan sesuai kebutuhan masyarakat kampung.

Bagi desa-desa baru, ada satu syarat penting yang harus segera dipenuhi: membuka spesimen tanda tangan di Sugapa. Langkah ini menjadi pintu awal sebelum dana bisa dicairkan.

“Desa lama maupun desa baru harus segera naik. Terutama desa baru, wajib buka spesimen dan bersiap di distrik yang sudah ditentukan sebagai titik penyaluran,” tegasnya.

Maisini menyebut, mulai awal pekan ini, para kepala distrik bersama kepala desa sudah harus berada di titik penyaluran masing-masing. Ia ingin seluruh proses berjalan cepat, rapi, dan tanpa hambatan.

Lebih dari sekadar pencairan, Bupati juga mengingatkan soal tanggung jawab. Dana Desa, menurutnya, adalah amanah untuk rakyat. Penggunaannya tidak boleh melenceng dari kebutuhan dasar kampung seperti pembangunan infrastruktur, pemberdayaan masyarakat, serta pelayanan sosial.

“Kepala desa dan kepala distrik harus punya integritas. Pengelolaan dana harus terbuka kepada masyarakat dan digunakan untuk hal-hal yang benar-benar dibutuhkan,” katanya.

Di tengah keterbatasan dan tantangan geografis Intan Jaya, Dana Desa bukan hanya angka dalam laporan keuangan. Ia adalah harapan: jalan kecil yang bisa dibuka, jembatan yang bisa diperbaiki, kegiatan ekonomi yang bisa tumbuh, serta pelayanan dasar yang perlahan membaik.

“Kami tidak ingin dana ini habis di hal-hal yang tidak penting. Dana ini harus kembali ke rakyat dalam bentuk pembangunan nyata di kampung,” tutup Maisini.

Kini, masyarakat di berbagai distrik hanya berharap satu hal sederhana, agar dana yang segera turun itu benar-benar menjadi awal dari perubahan yang bisa mereka lihat, rasakan, dan nikmati bersama. (*/)

Jumlah Pengunjung: 21

Read Entire Article
Sumut Bermartabat| Timika Hot | | |