Dukung Konservasi, Freeport Dorong Riset Keanekaragaman Hayati Papua, 130 Spesies Baru Terungkap

2 months ago 55

Dokumentasi – Suasana Green Collabs dengan tema “Dari Kota, Kembali ke Alam: Kolaborasi Merawat Keanekaragaman Hayati” di Jakarta, Sabtu (23/8/2025). (PT Freeport Indonesia-PTFI)

JAKARTA, TIMIKAEXPRESS.id – PT Freeport Indonesia (PTFI) mendorong kolaborasi dengan para peneliti untuk melakukan riset biodiversitas di Papua. Langkah ini bertujuan memperkuat konservasi, menjaga keseimbangan ekosistem, sekaligus memastikan pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Koordinator Fauna Biodiversity PTFI, Kukuh Indra Kusuma, menegaskan komitmen perusahaan dalam penelitian biodiversitas yang sudah membuahkan hasil signifikan.

“Sejak 1997, Freeport melakukan studi dasar biodiversitas di wilayah operasi yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Lorentz. Hasilnya, lebih dari 130 spesies baru berhasil terdokumentasi dan dipublikasikan dalam buku serta artikel ilmiah yang bisa diakses gratis,” kata Kukuh dalam acara Green Collabs bertema “Dari Kota, Kembali ke Alam: Kolaborasi Merawat Keanekaragaman Hayati” di Jakarta, Senin (25/8).

Menurutnya, keberadaan Freeport di Mimika membuka peluang lebih luas bagi para peneliti, mengingat sebelumnya akses ke kawasan ini sangat terbatas.

Salah satu capaian besar riset tersebut adalah penemuan kembali New Guinea Singing Dog, satwa langka yang sempat diduga punah.

“Pada 2018, fase kedua riset membuktikan gen Singing Dog yang kami temui masih murni. Tahun 2022, kami melanjutkan dengan kajian ekologi untuk memahami habitatnya. Fokus kami berikutnya adalah bagaimana konservasinya bisa berkelanjutan,” jelas Kukuh.

Ia menambahkan, transisi operasi Freeport dari tambang terbuka menuju tambang bawah tanah turut memberi dampak positif terhadap pelestarian habitat satwa langka.

Setiap rencana pembangunan fasilitas baru, kata dia, selalu diawali kajian ekologis untuk memastikan tidak mengganggu spesies dilindungi.

“Kebutuhan akomodasi karyawan misalnya, kami siasati dengan pembangunan vertikal agar tidak membuka area baru. Semua dilakukan agar operasi dan konservasi tetap seimbang,” ujarnya.

Atas komitmen tersebut, Freeport Indonesia meraih penghargaan Program Konservasi Mamalia Terbaik dari Wildlife Habitat Council (WHC) pada konferensi WHC 2024 di New Orleans, Amerika Serikat.

Penghargaan ini diberikan atas upaya melestarikan New Guinea Singing Dog sekaligus meningkatkan kesadaran konservasi melalui kolaborasi dengan masyarakat, akademisi, dan pemerintah. (*/)

Jumlah Pengunjung: 47

Read Entire Article
Sumut Bermartabat| Timika Hot | | |