FOTO BERSAMA – Wakil Bupati, Emanuel Kemong, didampingi Pj Kepala Inspektorat Daerah, Septinus Timang, foto bersama narasumber dari BPKP, Sutiyo dan Sekretaris Inspektorat, Benyamin Sulle, serta para peserta kegiatan di Hotel Horison Ultima Timika, Selasa (14/10) (FOTO: ISTIMEWA/TIMEX)
TIMIKAEXPRESS.id – Wakil Bupati Mimika Emanuel Kemong menegaskan bahwa penilaian maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) bukanlah ajang mencari kesalahan, tetapi proses diagnosis bersama untuk memperkuat tata kelola pemerintahan daerah.
“SPIP adalah bagian integral dari reformasi birokrasi untuk mewujudkan pemerintahan yang profesional, transparan, serta berorientasi pada pelayanan publik,” ujar Kemong saat membuka kegiatan Penilaian Mandiri Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi Tahun 2025, di Hotel Horison Ultima Timika, Selasa (14/10).
Kegiatan yang berlangsung hingga Rabu (15/10) ini diikuti oleh seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), para asisten, staf ahli, serta pejabat struktural di lingkungan Pemerintah Kabupaten Mimika.
Menurut Wabup Kemong, SPIP bukan hanya tanggung jawab Inspektorat, tetapi menjadi kewajiban seluruh perangkat daerah.
“SPIP adalah budaya kerja yang harus kita bangun dan hidupkan setiap hari, dari pimpinan tertinggi hingga pelaksana di lapangan,” tegasnya.
Ia menambahkan, SPIP yang berjalan baik akan memastikan pelaksanaan program pembangunan berjalan terukur, tepat sasaran, serta minim penyimpangan.
“Hal ini juga akan berdampak langsung pada meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah,” ujarnya.
Ketua Panitia kegiatan, Benyamin Sulle yang juga Sekretaris Inspektorat Kabupaten Mimika, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan Keputusan Bupati Mimika Nomor 288 Tahun 2025 tentang pembentukan Tim Penilaian Mandiri dan Penjaminan Kualitas.
Ia menambahkan, penilaian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kematangan penyelenggaraan SPIP di lingkungan Pemkab Mimika serta memperkuat sistem pengendalian internal di setiap OPD.
SPIP Ibarat Sistem Imun Pemerintah
Dalam sambutannya, Wabup Kemong mengibaratkan SPIP seperti sistem imun tubuh.
“Kalau sistem imun kita kuat, tubuh mampu menangkal berbagai penyakit. Begitu juga SPIP — jika kuat dan matang, maka pemerintahan akan terlindungi dari risiko dan penyimpangan,” jelasnya.
Menurut dia, SPIP yang baik akan memastikan:
• Tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien.
• Laporan keuangan dapat diandalkan dan akuntabel.
• Aset negara terlindungi dari penyalahgunaan.
• Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan terjaga.
“Dengan kepatuhan regulasi dan sinergi antar perangkat daerah, kita dapat mewujudkan tata kelola pemerintahan Mimika yang handal, transparan, dan akuntabel,” tegasnya.
Narasumber dari BPKP Provinsi Papua Tengah, Sutiyo, dalam pemaparannya menjelaskan lima unsur utama penilaian maturitas SPIP, yaitu:
1. Pembentukan tim penilaian mandiri dan penjaminan kualitas.
2. Penetapan periode penilaian yang mencakup perencanaan, struktur, dan pencapaian tujuan.
3. Pengumpulan dan verifikasi bukti melalui wawancara, dokumen, serta observasi.
4. Pengisian kertas kerja secara sistematis dan terstruktur.
5. Pelaporan dan evaluasi hasil untuk mengidentifikasi area perbaikan.
“Seluruh tahapan ini bertujuan meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas tata kelola pemerintahan di Kabupaten Mimika,” ujar Sutiyo. (*/tim)
Jumlah Pengunjung: 55