Relawan Mimika Siap Sajikan Makan Bergizi Gratis

5 hours ago 4

PELATIHAN – Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar pelatihan para petugas penjamah makanan untuk menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diikuti ratusan relawan dari 12 dapur sehat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Sabtu (13/9/2025 (ANTARA/Evarianus Supar)

TIMIKAEXPRESS.id – Di tengah aroma nasi hangat dan sayur rebus yang mengepul dari dapur-dapur sehat di Mimika, sekelompok relawan berdiri tegak di belakang meja, menyimak dengan saksama arahan dari pelatih.

Mereka bukan sekadar juru masak biasa. Mereka adalah penjamah makanan terlatih, tulang punggung dari program ambisius Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diusung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Melalui pelatihan yang digelar oleh Badan Gizi Nasional (BGN), ratusan petugas dari 12 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Mimika kini tengah dipersiapkan menjadi garda depan pelayanan pangan sehat, bukan hanya untuk sekadar kenyang, tetapi juga untuk mencerdaskan dan menyehatkan generasi masa depan Papua.

Setiap satuan dapur SPPG di Mimika melibatkan sekitar 50 orang. Sebagian besar dari mereka adalah relawan lokal, didampingi oleh tenaga ahli gizi, akuntan, dan Kepala SPPG.

Mereka bukan hanya memasak, tetapi juga mengelola logistik, memastikan nutrisi sesuai standar, hingga mendokumentasikan proses distribusi MBG secara akuntabel.

“Pelatihan ini kami lakukan untuk memastikan setiap petugas paham tentang higienitas, keamanan makanan, dan standar gizi. Kami ingin semua dapur SPPG bisa beroperasi secara profesional,” jelas Enny Indarti, Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah III BGN, Sabtu (13/9/2025) di Timika.

Enny menambahkan, pelatihan ini adalah langkah awal menuju sertifikasi laik hygiene, yang kelak menjadi syarat penting agar dapur SPPG mendapatkan penghargaan dari BGN.

3.000 Penerima Manfaat di Setiap Dapur
Di Kabupaten Mimika sendiri, target pembangunan dapur sehat berjumlah 14 titik.

Setiap dapur melayani 3.000 penerima manfaat, terdiri dari anak-anak mulai tingkat PAUD hingga SLTA, serta kelompok 3B (ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD).

Walau belum semua satuan pendidikan terjangkau, keberadaan 12 dapur yang sudah beroperasi kini memberi harapan besar untuk menciptakan generasi Mimika yang lebih sehat, lebih pintar, dan lebih kuat.

Program MBG bukan hanya program makanan. Ini adalah strategi pembangunan sumber daya manusia jangka panjang salah satu agenda prioritas pemerintahan menuju Indonesia Emas 2045.

Melalui asupan makanan bergizi yang disajikan langsung dari dapur sehat, pemerintah berharap bisa menurunkan angka stunting, menekan kemiskinan, dan sekaligus menggerakkan ekonomi lokal, karena banyak bahan makanan diambil dari hasil pertanian dan peternakan masyarakat sekitar.

Bagi para relawan di Mimika, pelatihan ini mengubah cara pandang mereka terhadap profesi memasak. Ini bukan lagi sekadar soal dapur dan wajan, tapi menyangkut nyawa, masa depan, dan kepercayaan bangsa.

“Saya bangga bisa jadi bagian dari dapur sehat. Saya masak untuk anak-anak agar mereka sehat dan bisa sekolah dengan baik. Ini bukan pekerjaan biasa,” kata Mama Lidia, salah satu relawan dapur di Distrik Kwamki Narama.

BGN menargetkan agar ke depan seluruh petugas dapur MBG memiliki sertifikat kelayakan penjamah makanan.

Dengan begitu, mereka tidak hanya bekerja, tetapi juga diakui keahliannya secara profesional.

“Kami ingin ke depan dapur-dapur SPPG ini bisa jadi percontohan nasional,” pungkas Enny Indarti. (*/ant)

Jumlah Pengunjung: 8

Read Entire Article
Sumut Bermartabat| Timika Hot | | |