PANEN – Ketua DPRK Mimika, Primus Natikapereyau memanen ikan hasil budidaya warga Kampung Damai saat melakukan hearing pada Selasa (16/9) (FOTO: ISTIMEWA/TIMEX)
TIMIKAEXPRESS.id – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Mimika, Primus Natikapereyau, melakukan hearing ke Kampung Damai, Distrik Kwamki Narama, Selasa (16/9).
Kehadirannya disambut tarian adat dan pengalungan bunga oleh Kepala Kampung Damai Luter Wenda bersama perangkat kampung, Sekretaris Distrik Kwamki Narama Yahya Pagesa, dan Ketua DPD KNPI Mimika Awen Magai.
Dalam sambutannya, Kepala Kampung Damai Luter Wenda memaparkan sejumlah program yang sudah berjalan, di antaranya BUMDes sektor perikanan dan pertanian, depot air minum isi ulang, serta berbagai produk UMKM hasil karya mama-mama di kampung tersebut.
Namun, ia mengakui pengembangan usaha masih terkendala dukungan modal dan perhatian pemerintah.
“Kami masih punya banyak ide dan gagasan, tapi semuanya terbatas. Kami berharap pemerintah benar-benar menyentuh langsung dan memberdayakan masyarakat. Potensi sudah ada, tinggal butuh tambahan modal usaha,” kata Luter.
Kampung Damai, lanjutnya, telah membentuk 30 UMKM, membuka lahan pertanian, dan siap menjadi tempat praktik belajar bagi siswa SMP Negeri 9.
Namun keterbatasan dana kampung membuat pengembangan usaha sulit dilakukan.
Ketua IPKN Kampung Damai Jonis Hagabal menambahkan, kampungnya memiliki SDM dan potensi sektor usaha yang menjanjikan sehingga perlu dukungan penuh pemerintah.
Ia juga mendorong evaluasi terhadap kepala kampung yang dinilai tidak aktif.
Menanggapi aspirasi warga, Ketua DPRK Mimika Primus Natikapereyau mengapresiasi pengembangan usaha hidroponik di Kampung Damai.
Menurutnya, inisiatif ini bukti nyata upaya masyarakat menggerakkan ekonomi kampung.
“Saya bangga dengan adanya hidroponik di Kampung Damai. Ini hal positif yang harus kita dukung penuh. Barangnya sudah ada, buktinya jelas, maka harus dibantu agar masyarakat benar-benar merasakan manfaatnya,” ujarnya.
Primus menegaskan pola pembangunan ke depan tidak boleh sekadar menghabiskan anggaran tanpa hasil.
Program yang terbukti berjalan dan berdampak langsung bagi masyarakat harus diberdayakan secara serius.
Ia juga mengapresiasi kolaborasi antara pemuda dan orang tua dalam mendorong usaha ekonomi masyarakat.
“Selama ini orang hanya berpikir jadi PNS atau karyawan swasta. Padahal sektor ekonomi dan perikanan punya potensi besar jika dikembangkan,” katanya.
Primus mengajak para pemuda untuk terus berkoordinasi dengan DPRK dan berjanji mendorong dinas terkait agar memberikan dukungan tepat sasaran.
“Saya akan bahas dengan komisi terkait bagaimana mengevaluasi kepala-kepala kampung yang tidak progresif. Anggaran jangan lagi habis percuma, tapi harus benar-benar memberdayakan usaha masyarakat,” tegasnya. (*/)
Jumlah Pengunjung: 35