Freeport Gali Dua Terowongan, Tujuh Pekerja yang Terjebak Belum Ditemukan

10 hours ago 6

JAKARTA, TIMIKAEXPRESS.id – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menyampaikan tujuh pekerja PT Freeport Indonesia (PTFI) yang terjebak longsor tambang bawah tanah di Grasberg Block Cave, Papua Tengah, belum ditemukan meski perusahaan telah menggali dua terowongan baru.

“Dua terowongan yang baru dibuat sudah sampai di titik lokasi awal, tempat karyawan yang terjebak. Tetapi, yang bersangkutan tidak ada di lokasi,” ujar Yuliot saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat pekan lalu.

Ia menjelaskan, saat longsor terjadi tujuh pekerja tersebut masih sempat berkomunikasi dengan tim Freeport menggunakan handy talkie (HT).

Berdasarkan komunikasi itu, tim memperkirakan lokasi awal para pekerja dan menghitung estimasi 30 jam untuk mencapainya.

Namun setelah 30 jam dan dua terowongan baru digali, para pekerja belum ditemukan.

Menurut Yuliot, kondisi terowongan yang berliku dan putusnya komunikasi membuat pencarian menjadi lebih sulit.

“Komunikasi ini mungkin (terputus karena) habis baterai atau sebab lain, jadi sudah putus,” katanya.

Ia menambahkan tim di lapangan terus menelusuri jalur evakuasi tersebut, tetapi belum bisa memastikan kapan para pekerja akan ditemukan.

Sebelumnya, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan pihaknya mengerahkan semua sumber daya untuk menyelamatkan tujuh pekerja yang terjebak di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) di Tembagapura, Mimika, Papua Tengah.

Tim tanggap darurat PTFI bekerja tanpa henti membuka akses ke lokasi perkiraan keberadaan ketujuh pekerja dengan bantuan alat berat, bor, dan drone, meski terkendala material bijih basah. PTFI juga bekerja sama dengan Inspektur Tambang Kementerian ESDM, MIND ID, dan Freeport McMoRan.

Longsor lumpur bijih basah terjadi di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) Extraction 28-30 Panel, Tembagapura, Kabupaten Mimika, Senin (8/9) malam sekitar pukul 22.00 WIT. Material basah dalam jumlah besar menutup akses ke area tertentu tambang sehingga membatasi rute evakuasi tujuh pekerja.

Akibat kondisi itu, PTFI menghentikan sementara seluruh operasi tambang bawah tanah untuk memfokuskan pada upaya evakuasi dan pemulihan. (*/)

Jumlah Pengunjung: 15

Read Entire Article
Sumut Bermartabat| Timika Hot | | |