3 days ago
13
SOSIALISASI – Tim gabungan saat melakukan sosialisasi dan edukasi kepada pendulang emas tradisional di Mile 21 pada Selasa (15/4/2025) (FOTO: IST/TIMEX)
TIMIKAEXPRESS.id – Tim gabungan Polsek Kuala Kencana, TNI dan Security PT Freeport Indonesia (PTFI) kembali melakukan penyisiran dan pengecekan aktivitas pendulang emas tradisional di Tanggul Barat, Mile 35-21, Distrik Kuala Kencana, Mimika-Papua Tengah, Selasa (15/4/2025).
Kapolsek Kuala Kencana, AKP Djemy Reinhard, mengatakan saat pengecekan dan dilakukan edukasi, diketahui sebagian besar pendulang berasal dari berbagai daerah di luar Timika.
Mirisnya, dari 98 pendulang yang diberikan sosialisasi dan edukasi, ternyata hanya 5 orang pendulang yang miliki KTP elektronik dan tercatat sebagai penduduk Mimika.
Sedangkan 93 ornag pendulang berasal dari luar Mimika.
Tidak itu saja, saat penyisiran juga ditemukan banyak tamanan hijau yang dikelola PT Freeport Indonesia (PTFI) rusak, diduga akibat perluasan area aktivitas pendulangan.
Bahkan kondisi area pendulangan teradisional itu miris dan sangat memprihatinkan karena adanya bekas galian yang dibiarkan menganga dan tidak tertata.
“Termasuk pohon-pohon dan rumput-rumput yang ditanam PTFI, juga dibabat sembarangan, padahal pohon dan rumput itu didatangkan dari Australia. Jadi, aktivitas pendulangan sangat merusak lingkungan,” ujarnya.
Lebih lanjut, kata AKP Djemy, sosialisasi dan edukasi dimaksud agar para pendulang tidak mengeruk tanggul menggunakan alat, termasuk tidak menebang pohon dan merusak tanaman yang dipelihara dan ditata oleh PTFI.
Dikatakan pula, tim gabungan sudah beberapa kali melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para pendulang, bahkan sudah ada beberapa barang bukti yang disita akibat aktivitas pendulangan di area tanggul menggunakan mesin penyedot air (alkon).
“Kami tidak akan kembalikan alat-alat yang sudah kami sita. Kalau sekarang sebatas sosialisasi, tetapi bulan depan, kita akan tindak tegas,” pungkasnya. (via)
Jumlah Pengunjung: 94
