Kepala Dinas PUPR, Ir. Dominggus Robert Mayaut didampingi Vice President (VP) Government Relations (Govrel) PT Freeport Indonesia, Leni Josephina Wongsoatmod saat mengecek air bersih yang sudah mengalir di kawasan Kelurahan Karang Senang SP3, Rabu (5/3/2025) (FOTO: INDRI /TIMEX)
TIMIKAEXPRESS.id – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mimika bersama PT Freeport Indonesia, melakukan kunjungan ke rumah-rumah warga di beberapa lokasi untuk uji coba sekaligus memastikan kelancaran aliran air bersih.
Pengecekan aliran air bersih di beberapa lokasi termasuk Jalur 2 dan 3 Kelurahan Timika Jaya serta kawasan Perumahan Pemda I di SP2, ini setelah Kepala Dinas PUPR, Dominggus Robert Mayaut, bersama timnya serta Vice President (VP) Government Relations (Govrel) PT Freeport Indonesia, Leni Josephina Wongsoatmod, mengunjungi stasiun Water Treatment Plant (WTP) 430 di check point Kuala Kencana pada Rabu (5/3/2025).
Robert Mayaut pada kesempatan itu, mengatakan pengecekan atau uji coba, ini dilakukan setelah pencanangan program air bersih, sehingga sebagian warga Mimika sudah dapat menikmati fasilitas air bersih.
Ia mengatakan, saat ini instalasi pipa sudah terkoneksi sebanyak 12.815 Sambungan Rumah (SR), dimana 2.790 SR sudah bisa uji coba dan memanfaatkan fasilitas air bersih meski hanya 4 jam dalam sehari.
“Layanan air bersih dari uji coba ini masih dijadwalkan empat jam sehari, yaitu dua jam pada pagi hari dan dua jam di sore hari,” ujar Robert kerapa ia disapa.
Ia menambahkan aliran air bersih dari WTP 430 check point Kuala Kencana, kini mampu mengaliri kawasan perumahan SP3, SP2 dan sekitarnya, dimana layanan air bersih masih diberikan secara cuma-cuma atau gratis sembati menunggu kebijakan dari bupati definitif terkait pengelolaannya, apakah nanti menggunakan jasa pihak ketiga atau Perusda.
Lebih jauh dijelaskan, dalam pengelolaannya ke depan, perlunya kebijakan bupati terkait penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM) sebanyak 35 orang, termasuk anggaran operasional yang terbilang besar.
Untuk itu, ke depan nanti pasti ditarik retribusi dari warga yang menikmati layanan air bersih.
“Nanti kita lihat, kalau memang pendapatan retribusi tidak mencukupi, maka pemerintah harus subsidi. Jadi nanti ada skema terkait pengelolaan air bersih menunggu kebijakan bupati, apakah dikelola Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) atau jasa pihak ketiga dan lainnya,” jelasnya.

Selama proses uji coba atau masa transisi, lanjut Robert, PT Freeport Indonesia memberi dukungan lewat biaya listrik selama satu tahun, termasuk memberikan pelatihan kepada SDM yang nantinya bertanggung jawab dalam pengelolaan fasilitas serta layanan air bersih.
“Jadi kolaborasi dukungan selama satu tahun ini tertuang dalam MoU,” jelasnya.
Lanjut Robert, pada tahap awal pencanangan program ini telah mengaliri kawasan SP3 dan SP 2.
Termasuk untuk mengatasi lemahnya tekanan air, pihaknya sudah membangun bak penampung di SP2.
“Jadi, kalau uji coba tahap pertama ini jalan lancar, maka wilayha cakupan distribusi air bersih akan diperluas hingga ke SP 1 yang instalasi pila SR sudah terkoneksi. Kami juga sudah terkoneksi dengan sistem air di Koperapoka yang memiliki sumur dalam, jadi kalau terjadi gangguan, distribusi air bisa dialihkan,” jelasnya.
Ia tidak menampik, dukungan infrastruktur listrik sangat dibutuhkan untuk memperluas jaringan air bersih.
Untuk itu, pihaknya kini tengah berkoordinasi dengan PLN terkait pengadaan daya listrik sebesar 200 Kilo Volt Amper (KVA).
Sementara itu, Leni Josephina Wongsoatmod, menjelaskan untk dukungan operasionalisasi air bersih, pihaknya bekerja sama dengan Divisi Technical Service serta Community Relations.
Atas program layanan air bersih ini, Leni menegaskan bahwa masyarakat harus dan patut bersyukur, mengingat proses panjang.
Disamping itu, PT Freeport juga telah meneken MoU dengan Dinas PUPR untuk pemeliharaan dalam periodesasi termasuk memberikan pembinaan kepada unit yang ditunjuk dalam pengelolannya.
“Freeport mendukung Pemerintah Daerah dalam pemeliharaan atau operasional, termasuk membina unit yang nantinya ditunjuk mengelola sistem dan fasilitas air bersih ini,” tandasnya.
Adapun sumber air bersih dari Sungai Jayanti serta enam sumur cadangan air bawah tanah, ini terkoneksi dengan fasilitas mesin yang mampu menghasilkan 200 liter air per detik.
Dari kapasitas yang ada, ini dapat ditingkatkan hingga 500 liter per detik. (eno)
Jumlah Pengunjung: 20