Inosensius Yoga Pribadi (FOTO: DOK/TIMEX)
TIMIKAEXPRESS.id – Sekitar 8.000 Sambungan Rumah (SR) di wilayah Distrik Kuala Kencana hingga SP 2 yang sebelumnya terhenti mendapat pasokan air bersih, kini kembali sudah terlayani.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mimika, Inosensius Yoga Pribadi kepada Timika eXpress, Rabu (29/10) mengatakan distribusi air bersih untuk ribuan SR sudah terlayani mulai Rabu petang kemarin.
“Memang beberapa hari kemarin distribusi air bersih sempat terhenti karena travo listrik yang menyuplai daya ke booster Ground Water Tank (GWT) di Cek Poin Kuala Kencana terbakar akibat disambar petir. Termasuk switch otomatif untuk pengisian dan penampungan juga rusak,” jelasnya.
Namun, untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan fasilitas air bersih, antisipasinya dilakukan pengisian secara manual, dan mulai sore ini (kemarin-Red) masyarakat kembali mendapat layanan air bersih seperti semula.
Inosensius Yoga Pribadi, mengatakan, untuk proses perbaikan gangguan travo dan switch dari GWT, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan manajemen PT Freeport Indonesia.
“Kami akan rapat bersama besok (hari ini-Red) untuk mendapat penjelasan untuk pemeliharaan dan perbaikannya karena masih dalam tanggung jawab Freeport,” jelasnya.
Selama ini, warga penerima layanan air bersih di wilayah tersebut mendapat suplai dua kali sehari, masing-masing pada pagi dan sore hari selama dua jam.
Ia menyebut secara keseluruhan, jumlah SR yang sudah terpasang di wilayah pelayanan PUPR Mimika mencapai 12.815 hingga akhir tahun 2024.
Jumlah SR itu terpasang dari wilayah Kuala Kencana hingga SP 1.
Saat ini, Dinas PUPR Mimika juga tengah melakukan pendataan ulang dan perhitungan kebutuhan revitalisasi jaringan, termasuk penggantian meteran yang hilang dan perawatan sambungan.
“Saya sudah sampaikan ke pihak UPTD dan mereka sedang mendata jumlah meteran yang hilang, termasuk kebutuhan perawatan lainnya,” katanya.
Menyikapi adanya pencurian meteran di sejumlah SR, Yoga Pribadi kerap ia disapa, juga meminta pihak UPTD untuk berkoordinasi dengan aparat keamanan setempat, sehingga aksi pencurian meteran berupa kuningan yang dijadikan besi tua oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab, tidak lagi terulang. (vis)
Jumlah Pengunjung: 57

4 hours ago
2
















































