TIMIKAEXPRESS.ID, TIMIKA
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, S. Sos., M.Si, mengajak saudara-saudara yang masih bergabung dalam Organisasi Papua Merdeka (OPM) untuk kembali ke NKRI.
“TNI dengan tangan terbuka menerima anggota OPM yang menyadari kekeliruannya dan ingin kembali ke pangkuan ibu pertiwi, sehingga bersama semua stakeholder yang ada kita membangun Papua, yang lebih aman, damai dan sejahtera”.
Demikian disampaikan Kristomei kepada awak media di Rimba Papua Hotel (RPH) Timika, Rabu (21/5/2025).
Lebih lanjut Kristomei memastikan TNI mengajak para anggota OPM yang kembali ke NKRI ini untuk bersama membangun Papua, seperti yang dilakukan beberapa anggota OPM lainnya beberapa hari lalu.
Pada Senin, (19/5) Komandan Batalyon (Danyon) Ayosami dari OPM bernama Yeremias Foumair menyerahkan diri dan berikrar setia kepada NKRI.
Yeremias bertahun-tahun hidup dalam pelarian bersama Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), di Maybrat, pada akhirnya rindu untuk kembali kepada keluarganya, terutama istri dan anak-anaknya.
Mendampingi Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dalam Kunjungan Kerja (Kunker) selama dua hari di Timika, kata Kristomei,
salah satu agenda Kunker berkaitan dengan insiden yang terjadi di Intan Jaya beberapa waktu lalu.
“Jadi, kita ingin mendengar, mengevaluasi apa saja kendala di lapangan, dan apa yang harus kita lakukan agar masyarakat tidak terintimidasi dan terancam,” ungkapnya.
Untuk itu, kata Kristomei, harus ada koordinasi yang baik antara semua stakeholder yang ada di Papua, termasuk aparat keamanan.
Sehingga apa yang dicita-citakan TNI mendapat dukungan dari masyarakat, sehingga saudara-saudara kita yang masih tergabung dalam OPM, secara sukarela menyadari kekeliruannya dan mau kembali ke NKRI.
“Mari, kita sesama anak bangsa bangun Papua. Kalau dia (anggota OPM) cinta Papua, mari sama-sama kita bangun Papua,” serunya.
Kristomei juga mengajak masyarakat jangan takut memberikan informasi kepada TNI, namun yakinlah bahwa TNI akan melindungi masyarakat dari tindakan intimidasi, ancaman, dan pembunuhan seperti yang baru saja terjadi beberapa waktu lalu.
“Mari kita bersama-sama membangun Papua dan menjaga Papua. Yakin dan percaya bahwa kehadiran TNI di Papua untuk mempercepat proses pembangunan dari segala potensi ancaman gangguan yang menghambat pembangunan di Papua,” pungkasnya. (via)
Jumlah Pengunjung: 9