Paus Baru Terpilih pada Konklaf Hari Kedua

11 hours ago 4
LAMBAIKAN TANGAN – Kardinal Robert Francis Prevost terpilih menjadi Paus Leo XIV setelah proses conclave, dengan melambaikan tangan ke hadapan ribuan umat katolik dari balkon Basilika Santo Petrus, Vatikan. (FOTO:ISTIMEWA)

TIMIKAEXPRESS.ID, ROMA

Sinyal asap putih yang keluar dari cerobong asap Kapel Sistina pada Kamis petang sekitar pukul 18.00 waktu Vatikan (23.00 WIB) menandakan kepada dunia bahwa seorang Paus baru telah terpilih.

Kardinal Robert Francis Prevost dari Amerika Serikat dengan nama kepausan Paus Leo XIV terpilih menjadi pemimpin Gereja Katolik baru menggantikan Paus Fransiskus yang meninggal dunia pada 21 April lalu.

Kardinal Prevost terpilih menjadi Paus Leo XIV setelah proses conclave atau pemilihan Paus baru berlangsung tiga putaran sejak Rabu (7/5).

Sebelum terpilih menjadi Paus ke-267, Prevost menjabat sebagai Uskup Chiclayo di Peru dari 2015 hingga 2023. Ia merupakan salah satu Kardinal yang diangkat langsung oleh mendiang pendahulunya, Paus Fransiskus.

Prevost juga merupakan Uskup Agung Chicago. Pria berusia 69 tahun ini memimpin Keuskupan Agung terbesar di Amerika Utara.

Ia juga menjabat di Komisi Kepausan untuk Amerika Latin, kawasan yang menjadi rumah bagi hampir 40 persen umat Katolik di seluruh dunia.

Pria kelahiran Chicago 1955 ini merupakan Paus pertama dalam sejarah yang berasal dari Amerika Serikat.

Prevost memiliki kewarganegaraan ganda yakni AS dan Peru.

Sinyal asap putih yang keluar dari cerobong asap Kapel Sistina pada Kamis petang sekitar pukul 18.00 waktu Vatikan (23.00 WIB) menandakan kepada dunia bahwa seorang Paus baru telah terpilih

Terpilihnya pengganti Paus Fransiskus itu terjadi pada hari kedua penyelenggaraan konklaf kepausan yang diikuti oleh 133 kardinal elektor.

Pemimpin baru bagi 1,4 miliar umat Katolik sedunia itu akan segera terungkap identitasnya setelah dia mendapatkan mayoritas dua pertiga suara dari proses pemungutan suara yang dilakukan sejumlah kardinal.

Setelah mendapat sedikitnya 89 suara, Paus baru tersebut akan memilih nama yang akan digunakan selama masa kepausannya.

Kemudian, dia akan masuk ke “Ruang Air Mata” guna mempersiapkan diri untuk sebuah perubahan besar dalam hidupnya.

Setelah itu, kardinal protodiakon akan muncul di loggia tengah Basilika Santo Petrus dan mengumumkan dalam bahasa Latin “habemus papam” yang berarti “kita memiliki seorang Paus”.

Segera setelah itu, Paus baru akan muncul di loggia dan menyampaikan berkat Urbi et Orbi (berkat untuk Kota Roma dan dunia).

Euforia menyambut pemimpin baru Gereja Katolik ini terlihat nyata di Lapangan Santo Petrus, setelah asap putih muncul dari cerobong Kapel Sistina pada pukul 18.15 waktu Roma, menandai terpilihnya Paus baru.

Setelah terpilih sebagai Paus baru, Paus Leo XIV melambaikan tangan ke hadapan ribuan umat katolik dari balkon Basilika Santo Petrus, Vatikan.

Profil Paus Leo XIV

Paus Leo XIV lahir di Chicago, Illinois, Amerika Serikat pada 14 September 1955 (79 tahun) dan memiliki nama lahir lahir Robert Francis Prevost.

Ia memiliki latar belakang panjang sebagai rohaniwan, akademisi, serta pemimpin ordo.

Ia menyelesaikan pendidikan menengahnya di seminari minor Ordo St Augustine pada 1973.

Ia memperoleh gelar Sarjana Sains dalam bidang matematika di Universitas Villanova pada tahun 1977.

Berdasarkan keterangan resmi dari vatican.va, Kardinal Robert Francis Prevost, merupakan biarawan dari Ordo Santo Agustinus yang lahir pada 14 September 1955 di Chicago, Illinois, Amerika Serikat. Pada 1977, ia masuk novisiat Ordo Santo Agustinus (O.S.A.) di provinsi Our Lady of Good Counsel, di Saint Louis. Pada 29 Agustus 1981, ia mengucapkan kaul pertamanya.

Prevost kemudian belajar dan memperoleh diploma dalam bidang Teologi di Catholic Theological Union of Chicago. Pada usia 27 tahun, ia diutus oleh O.S.A ke Roma untuk mempelajari hukum kanonik di Universitas Kepausan Santo Thomas Aquinas (Angelicum).

Ia menerima tahbisan imam pada 19 Juni 1982 dan menerima lisensiatnya pada 1984, serta kemudian diutus untuk bekerja di misi Chulucanas, di Piura, Peru (1985–1986). Pada 1987, ia dianugerahi gelar doktor dengan tesis: “Peran prior setempat dalam Ordo Santo Agustinus”.

Pada tahun yang sama, ia terpilih sebagai direktur panggilan dan direktur misi provinsi Agustinian “Mother of Good Counsel” di Olympia Fields, Illinois, Amerika Serikat. Pada 1988, ia diutus ke misi Trujillo sebagai direktur proyek pembinaan bersama bagi para calon Agustinian di Vikariat Chulucanas, Iquitos, dan Apurímac.

Di sana, ia menjabat sebagai prior komunitas (1988–1992), direktur pembinaan (1988–1998), dan pengajar kaum kaul (1992-1998). Di Keuskupan Agung Trujillo, ia menjadi vikaris yudisial (1989–1998), dan profesor hukum kanon, patristik, dan moral di Seminari Tinggi “San Carlos e San Marcelo”.

Pada 1999, ia terpilih sebagai prior provinsial dari provinsi “Mother of Good Counsel”, Chicago. Setelah dua setengah tahun, Kapitel Umum biasa memilihnya sebagai prior jenderal, sebuah pelayanan yang kembali dipercayakan kepadanya pada 2007.

Pada Oktober 2013, ia kembali ke Chicago untuk melayani sebagai pengajar vikaris kaul dan vikaris provinsial. Pada 3 November 2014, Paus Fransiskus mengangkatnya sebagai administrator apostolik Keuskupan Chiclayo, Peru.

Pada 7 November, ia mengambil alih kepemilikan kanonik keuskupan tersebut di hadapan nunsius apostolik James Patrick Green dan ia ditahbiskan sebagai uskup pada tanggal 12 Desember, Hari Raya Our Lady of Guadalupe, di katedral keuskupannya.

Ia menjabat sebagai uskup Chiclayo sejak 26 November 2015. Pada Maret 2018, ia menjadi wakil presiden kedua Konferensi Episkopal Peru. Paus Fransiskus mengangkatnya sebagai anggota Kongregasi untuk Klerus pada 2019, dan anggota Kongregasi untuk Uskup pada 2020.

Pada tanggal 15 April 2020, Paus mengangkatnya sebagai administrator apostolik keuskupan Callao. Kemudian, pada 30 Januari 2023, Paus Fransiskus mengangkat Kardinal Prevost sebagai prefek Dikasteri untuk Uskup dan presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin. Akhirnya, dia diangkat dan diproklamasikan sebagai Kardinal oleh Paus Fransiskus dalam Konsistori pada 30 September 2023. (ant/*)

Jumlah Pengunjung: 8

Read Entire Article
Sumut Bermartabat| Timika Hot | | |