TIMIKA, TIMIKAEXPRESS.id – Pemerintah Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, berharap pelaksanaan Festival Amungme dan Kamoro Berwawasan Nusantara yang digelar selama empat hari di Timika dapat memberi dampak nyata bagi penguatan ekonomi masyarakat lokal.
Bupati Mimika Johannes Rettob saat membuka kegiatan di GOR Futsal Jalan Poros SP2–SP5 Timika, Jumat (7/11/2025), mengatakan meski masyarakat Mimika sangat heterogen—terdiri atas berbagai suku dari Sabang sampai Merauke—namun dua suku asli Amungme dan Kamoro harus mendapat tempat utama dalam berbagai aspek, termasuk seni dan budaya.
“Mimika ini rumah kita, rumah ini milik Suku Amungme dan Kamoro. Kita semua yang datang ke sini harus menjaga rumah ini dengan baik, hidup dalam suasana tenang, aman, dan damai,” ujar Rettob.
Festival Bernilai Ekonomi dan Budaya
Bupati Rettob menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya ajang hiburan, tetapi juga momentum memperkuat ekonomi daerah melalui sektor budaya dan pariwisata.
Ia meminta Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) merancang konsep festival yang lebih besar dan berdurasi lebih panjang agar bisa menarik minat wisatawan dari luar daerah maupun mancanegara.
“Festival seperti ini bisa memberi efek domino bagi ekonomi daerah. Hotel, restoran, dan UMKM akan tumbuh karena banyak orang datang ke Timika,” katanya.
Selain itu, Bupati menyebut festival tersebut merupakan upaya menjaga dan merayakan kekayaan budaya Mimika, serta memperkuat semangat persaudaraan lintas suku dan daerah. Pemerintah daerah juga akan memberikan sertifikat penghargaan kepada seluruh kelompok budaya yang berpartisipasi.
Kepala Disparbudpora Mimika Elisabeth Tsenawatin menjelaskan, kegiatan Festival Amungme-Kamoro diikuti sekitar 1.000 peserta, terdiri dari:
- 50 sanggar kerajinan Amungme dan Kamoro, masing-masing diwakili lima orang;
- 50 kelompok tari Papua-Nusantara, dengan 10–15 penari per kelompok;
- 40 kelompok kuliner UMKM Papua yang menampilkan olahan berbahan sagu dan hasil lokal lainnya.
Selain pertunjukan seni tari dan ukir, festival ini juga menghadirkan lomba cerita rakyat antar sekolah, fashion show busana adat, dan lomba memasak berbahan sagu.
Acara puncak akan digelar Senin (10/11/2025) dengan makan bersama masyarakat Mimika sebagai simbol persatuan dan kerukunan. (*/ant)
Jumlah Pengunjung: 6

3 hours ago
2

















































