Dugaan Bully Rasis di Sekolah Kalam Kudus, DPRK Mimika Agendakan RDP

2 days ago 11

TIMIKAEXPRESS.id – Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Mimika mengagendakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pihak Sekolah Kalam Kudus dan Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika, menyusul adanya dugaan kasus perundungan bernuansa rasis terhadap siswa asli Papua di sekolah tersebut.

Rencana RDP ini merupakan tindak lanjut atas aksi demonstrasi damai yang dilakukan para orang tua murid di lingkungan sekolah Kalam Kudus pada Senin (13/10/2025).

Anggota DPRK Mimika, Herman Tangke Pare (HTP), menegaskan bahwa Mimika dikenal sebagai daerah yang menjunjung tinggi toleransi dan keberagaman, sehingga segala bentuk tindakan rasisme tidak boleh dibiarkan.

“Tidak ada tempat untuk rasisme di Kabupaten Mimika, rumah kita bersama ini. Kami secepatnya akan memanggil pihak Sekolah Kalam Kudus untuk mendengar dan mengevaluasi apa yang terjadi,” tegas Herman, Rabu (15/10/2025).

Ia menambahkan, DPRK juga akan menekankan kepada seluruh sekolah agar peristiwa serupa tidak terulang di kemudian hari.

“Kita harapkan kejadian ini cukup sampai di sini. Sekolah-sekolah lain harus menjadikannya pelajaran,” ujar Herman.

Menurutnya, pendidikan karakter tidak hanya dibentuk di sekolah, tetapi juga di lingkungan keluarga.

“Pendidikan dasar itu sebenarnya dimulai dari rumah. Mari para orang tua memberikan edukasi agar anak-anak tidak mudah mengucapkan hal-hal yang mengarah pada suku, ras, maupun agama,” katanya.

Sementara itu, anggota Komisi III DPRK Mimika, Benyamin Sarira atau akrab disapa Bensar, menyebut pemanggilan pihak Sekolah Kalam Kudus juga sebagai bentuk evaluasi menyeluruh terhadap sistem pendidikan di Mimika, khususnya dalam pencegahan perundungan dan diskriminasi.

“Kami akan panggil sekolah dan mempertemukannya dengan dinas terkait. Dalam waktu dekat kami akan rapat dengar pendapat dan mengevaluasi sekolah-sekolah agar kasus seperti ini tidak terulang,” ujarnya.

Sebagai orang tua murid di TK Kalam Kudus, Bensar menilai pentingnya peran keluarga dalam pembentukan karakter anak.

“Masalah seperti ini bisa terjadi karena kurangnya kontrol dari orang tua. Pembinaan karakter, mental, dan rohani harus dimulai dari rumah agar anak bisa bergaul dengan siapa saja tanpa membeda-bedakan suku, ras, atau agama,” pesannya.

Sebelumnya, puluhan orang tua dan warga menggelar aksi damai di Sekolah Kalam Kudus Mimika, memprotes dugaan perundungan bernuansa rasis terhadap empat siswa asli Papua.

Aksi tersebut diterima langsung oleh Ketua Yayasan Kalam Kudus, Nining Lebang, yang menyampaikan permintaan maaf dan berjanji mengikuti petunjuk serta solusi dari Dinas Pendidikan Mimika, DPRK Mimika, dan aparat keamanan.

Kepala Dinas Pendidikan Mimika, Jeni Usmani, menyatakan pihaknya akan melakukan penelusuran terhadap latar belakang dan kualifikasi tenaga pendidik di sekolah tersebut, untuk memastikan seluruh guru memenuhi empat kompetensi dasar sesuai ketentuan nasional. (red)

Jumlah Pengunjung: 37

Read Entire Article
Sumut Bermartabat| Timika Hot | | |