TIMIKAEXPRESS.id – Lima tahun bukan waktu yang singkat untuk menanggung luka dalam diam.
Namun dari kesetiaan yang diuji waktu, tumbuh ketulusan yang tak tergoyahkan. Itulah perjalanan Marthen LL Moru, Ketua Ikatan Keluarga Flobamora (IKF) Kabupaten Mimika periode 2020–2025 adalah sosok yang mengabdi bukan demi nama, melainkan demi marwah persaudaraan anak-anak Nusa Tenggara Timur di tanah Amungsa, Mimika.
Selama lima tahun memimpin, Marthen menapaki jalan panjang yang tidak selalu mudah.
Ia pernah disalahpahami, bahkan diabaikan. Namun, di balik semua itu, ia tetap berdiri tegak dengan keyakinan bahwa Flobamora adalah rumah persaudaraan, bukan arena politik.
Dalam setiap ujian, ia memilih diam yang bermartabat daripada bicara yang memecah.
Kini, sejarah mencatat: pengakuan itu akhirnya datang.
Pengurus IKF Provinsi Papua sebagai induk organisasi Flobamora mengakui dan menghargai kinerja Marthen LL Moru beserta jajaran pengurus IKF Mimika yang dipimpinnya.
Sebuah pengakuan yang lahir bukan dari ambisi, tetapi dari konsistensi, kesabaran, dan ketulusan pengabdian.
Enam Sektor, Tiang Penopang Persaudaraan
Di bawah kepemimpinan Marthen, enam sektor — Ngada, Nagekeo, Ende, Maumere, Larantuka, dan Lembata — berdiri teguh menjadi tiang penopang Flobamora Mimika.
Mereka bukan sekadar pengikut, tetapi saudara-saudara yang menjaga api kebersamaan agar tak padam.
Dari tangan-tangan mereka, organisasi ini tetap hidup dan hadir — membantu warga Flobamora yang kesulitan di tanah perantauan, bahkan mengulurkan kasih bagi saudara-saudara di NTT yang tertimpa bencana.
Pemimpin yang Tegas dan Tulus
Kepemimpinan Marthen bukan sekadar urusan administrasi atau jabatan. Ia menjadi simbol ketegasan yang santun, transparansi yang jujur, dan keberanian yang berpijak pada nilai adat.
Ia menolak menyeret Flobamora ke dalam arus politik praktis. Dengan bijak, ia mengembalikan arah organisasi kepada akar rumput agar IKF tetap berwibawa, taat asas, dan bebas dari kepentingan pribadi.
Warisan Nilai dan Keteladanan
Kini, di penghujung masa kepemimpinan, sejarah menempatkan Marthen LL Moru di tempat yang layak — sebagai pemimpin yang memimpin bukan hanya dengan kepala, tetapi juga dengan hati.
Ia membuktikan bahwa dalam organisasi sosial, kejujuran dan kesetiaan adalah mata uang yang tidak pernah kehilangan nilai.
Flobamora Mimika hari ini berdiri tegak bukan karena kemenangan satu kelompok, melainkan karena kebersamaan yang tumbuh dari luka, keringat, dan cinta yang tulus.
Nama Marthen LL Moru akan selalu diingat — bukan karena kekuasaan, tetapi karena keteguhan dan pengabdiannya.
“Persaudaraan itu bukan dibangun di atas kesepakatan politik, tetapi di atas keikhlasan hati untuk saling menjaga,” ujarnya suatu ketika. (*)
(Penulis: Gabriel Zezo – Ketua Ikatan Keluarga Flobamora (IKF) Kabupaten Mimika Periode 2025–2030)
Jumlah Pengunjung: 37

12 hours ago
4
















































