Situasi Keamanan di Puncak Jaya Mulai Kondusif, Hari Ini Gubernur Saksikan Prosesi Perdamaian

1 week ago 17

PENGAMANAN – Tampak personel Polres Puncak Jaya saat melakukan pengamanan di Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Senin (7/5/2025) (FOTO: IST/TIMEX)

TIMIKAEXPRESS.id – Situasi serta kondisi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah, kini mulai kondusif pasca konflik antar massa pendukung Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati di wilayah setempat.

Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara melalui Kabag Ops Polres Puncak Jaya, AKP Matheus Tanggu Ate kepada Timika eXpress, Senin (7/4/2025), mengatakan situasi dan kondisi di Mulia saat ini sudah mulai kondusif.

Ini menyusul adanya pernyataan sikap dari Paslon nomor urut 1, yang menegaskan menyudahi konflik.

“Sat ini kita tinggal menunggu kedua Paslon dan menegaskan soal perdamaian,” ujarnya.

Terkait prosesi perdamaian tersebut, lanjut AKP Matheus Tanggu Ate, sesuai rencana, Gubernur Papua Tengah Meki Nawipa bersama Kapolda Papua Tengah, Brigjen Pol. Alfred Papare dan  Pangdam XVII/Cenderawasih,  Mayjen TNI Rudi Puruwito akan tiba di Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya pada Selasa (8/4/2025), guna menyaksikan kesepakatan damai.

“Untuk pengamanan, saat ini ada 171 personel Brimob, 200 personel Polres Puncak, 500 prajurit TNI dan 30 personel tambahan dari Pasbrim 3 Mimika, saat ini disiagakan di Kabupaten Puncak Jaya,” jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, bentrok  antar massa pendukung Paslon nomor urut 1, Yuni Wonda-Mus Kogoya dengan massa Paslon nomor urut 2, Miren Kogoya-Mendi Wonerengga, mengakibatkan 12 warga dari kedua kelompok meregang nyawa (meninggal dunia).

Tidak hanya itu, aksi saling serang menggunakan alat tradisional busur dan anak panah, bahkan Senjata Tajam (Sajam) yang terjadi sejak 27 November 2024 hingga 4 April 2025,  pun telah menyebabkan ratusan warga menderita luka-luka.

Termasuk ratusan unit bangunan dibakar dan terbakar.

Kepala Operasi Damai Cartenz (ODC), Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H, menyebut  berdasar data yang dihimpun,  korban Meninggal Dunia (MD) sebanyak 12 orang, dimana 8 orang di antaranya berasal dari kubu Paslon nomor urut 1.

Selain korban tewas, jumlah korban terluka akibat terkena panah terdata 658 orang, dengan rincian 423 orang adalah massa dari Paslon nomor urut, dan 230 orang lainnya adalah massa pendukung Paslon nomor urut 2.

Sementara kerugian material juga tercatat cukup besar, yaitu sebanyak 201 unit bangunan terbakar, diantaranya 196 unit rumah milik warga, satu gedung sekolah, yaitu SD Pruleme di Belakang Toba Jaya, satu unit kantor Balai Kampung Trikora, satu unit kantor Distrik Irimuli, satu unit kantor Partai Gelora, serta satu unit kantor Balai Kampung Pagaleme.

Brigjen Faizal menegaskan kalau sejumlah korban meninggal dunia akibat terkena tembakan senjata api yang diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang memanfaatkan situasi politik di tengah pelaksanaan Pilkada Kabupaten Puncak Jaya.

“Jelas ini menjadi perhatian serius kami, karena KKB sengaja memanfaatkan situasi konflik untuk melancarkan aksinya,” tegasnya.

Sementara itu, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban di tengah situasi politik yang sedang memanas.

“Kami mengajak seluruh warga Puncak Jaya untuk bersama-sama menjaga kamtibmas demi menciptakan lingkungan yang damai dan harmonis. Keamanan adalah tanggung jawab kita bersama,” pungkasnya. (via)

Jumlah Pengunjung: 8

Read Entire Article
Sumut Bermartabat| Timika Hot | | |