YPMAK Cari Mitra Profesional untuk Pengelolaan dan Pengembangan RSMM

15 hours ago 6

SOSIALISASI – YPMAK menggelar pertemuan dan sosialisasi master plan dan Paket Program Pemberdayaan dan Kemandirian (P3&K) terkait rencana induk pengembangan RSMM, yang berlangsung di Hotel Horison Diana, Timika, pada Jumat (18/7/2025) (FOTO: IST/TIMEX)

TIMIKAEXPRESS.id – Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) selaku pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) akan mencari atau menjejali mitra profesional untuk rencana induk pengembangan Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) tahun 2025-2030.

Rencana ini mengemuka dalam sosialisasi master plan dan Paket Program Pemberdayaan dan Kemandirian (P3&K) pengelolaan RSMM, yang berlangsung di Hotel Horison Diana, Timika, pada Jumat (18/7/2025).

Sosialisasi yang dihadiri Keuskupan Timika, Yayasan Caritas Timika Papua (YCTP) dan Pengelola RSMM, ini terkait kemitraan antara YPMAK dan YCTP sebagai pengelola RSMM.

Seiring dengan itu, akan berakhirnya Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan YCTP di akhir Desember 2025.

Menindaklanjuti P3&K yang mengarah pada pengelolaan RSMM menjadi rumah sakit yang mandiri melalui pemberian hibah (grantmaking), maka dari rencana tersebut akan dibentuk komite pemilihan.

Dimana komite pemilihan yang terbentuk, nantinya bertugas melakukan seleksi mitra profesional pendamping, mitra pembuatan rencana induk pengembangan, dan mitra pengelola RSMM tahun 2025-2030.

Ketua Pengurus YPMAK, Dr. Leonardus Tumuka mengatakan, sosialisasi ini melibatkan multipihak terkait, yakni Keuskupan Timika, YCTP, Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme (Lemasa), dan Lembaga Musyawarah Adat Suku Kamoro (Lemasko), untuk disosialisasikan terkait rencana pengembangan RSMM ke depan.

Pasalnya, sejak 2024 lalu, YPMAK telah menerapkan P3&K dalam menetapkan mitra pelaksana program YPMAK, yang mana telah diterapkan pada bagian kesehatan masyarakat.

“Jadi, kami minta dukungan dari semua pihak terkait rencana besar ini, karena RSMM adalah rumah sakit pertama di Mimika sebelum adanya RSUD, namun seiring berkembangnya zaman, hadir RSUD maupun klinik-klinik swasta lainnya,” ungkap Leo kerap ia disapa.

Tetapi, sambung Leo, RSMM berbeda dengan rumah sakit lain.

RSMM, kata Leo, fokus pada kesehatan masyarakat Orang Asli Papua (OAP), khusunya Amungme Kamoro, serta lima suku kekerabatan lainnya.

“Harapan kami melalui pertemuan dan sosialisasi ini, akan melahirkan kebijakan-kebijakan baru yang bisa membawa perubahan serta pengembangan RSMM menjadi lebih baik lagi,” serunya.

Dikatakan pula, pertemuan dan sosialisasi ini merupakan momentum penting, karena bertemu dengan Keuskupan Timika dan YCTP yang sudah 25 tahun mengelola RSMM yang adalah fasilitas kesehatan milik YPMAK, dimana pendanaannya bersumber dari dana kemitraan PT Freeport Indonesia.

“Kami bersyukur bisa bertemu dalam momen penting ini untuk menyampaikan rencana awal pengembangan induk RSMM, sekaligus meminta dukungan dari pihak mitra,” ujarnya.

Ia menyebut pengembangan RSMM ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, fasilitas, serta mengevaluasi kembali kondisi yang ada.

Terutama dari sisi infrastruktur, pelayanan, dan lainnya.

“Kami akan perbaiki semua infrastruktur, karena RSMM ini sudah lama hadir di Mimika,” katanya.

Adapun mencari mitra profesional dalam pengembangan rencana induk RSMM, kata Leo, ini masih berjalan dan butuh waktu, sebab tidak mudah mencari konsultan untuk rencana induk pengembangan RSMM, yakni mulai dari perbaikan infrastruktur maupun fasilitas, serta peningkatan sistem pelayanan.

Hal ini penting dan diperlukan, karena pertumbuhan daerah yang begitu pesat tentu berdampak pada hadirnya fasilitas kesehatan di Mimika.

“Makanya YPMAK merasa perlu mengembangkan RSMM untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat, khususnya Amungme dan Kamoro, serta lima suku kekerabatan, Papua lainnya, dan masyarakat pada umumnya. Kami juga harap YCTP yang sudah lama kelola RSMM bisa turut serta,” tandasnya.

Sementara Uskup Keuskupan Timika, Mgr. Bernardus Bofitwos Baru, OSA, dalam sambutannya mengatakan RSMM ini ada karena kebutuhan dari masyarakat pemilik hak ulayat.

Dengan kehadirian Freeport, tentu berkewajiban memberikan perhatian penuh melalui dana kemitraan yang dikelola oleh YPMAK.

“Memang dalam perjalanan waktu banyak hadir fasilitas kesehtaan, baik rumah sakit maupun klinik-klinik, dan ini tentunya menjadi tantangan bagi kita. Tapi, yang saya (Uskup-Red) harapkan, apa yang menjadi cita-cita tetap dijadikan pegangan teguh, sebagaiaman visi dan misi awal para pendiri. Ingat!, jangan lebih condong ke bisnis, karen masyarakat akan menjadi korban, tapi lebih ke pelayanan social masyarakat,” pungkasnya. (eno)

Jumlah Pengunjung: 6

Read Entire Article
Sumut Bermartabat| Timika Hot | | |