Freeport Indonesia Jaga Populasi Ekosistem di Pesisir Selatan Perairan Mimika

2 weeks ago 33

TIMIKAEXPRESS.ID, TIMIKA

PT Freeport Indonesia menjalankan program tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility-CSR) di Papua dengan fokus pada kesehatan, pendidikan,infrastruktur dan pengembangan ekonomi.

Salah satu prioritas perusahaan dalam mengakselerasi pembangunan di daerah tempatnya beroperasi. Freeport pun ikut berkontribusi meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dengan menyalurkan bantuan ekonomi, utamanya bidang peternakan, pertanian dan perikanan.

Terkini, PT Freeport Indonesia (PTFI)  berkomitmen dan berkontribusi menjaga kelestarian ekosistem perairan terutama di sekitar wilayah operasional perusahaan dengan menebar (restocking) sebanyak 10.000 ekor anakan ikan barramundi dan 500 ekor indukan kepiting bakau, di Muara Sungai Ajkwa, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Senin (19/5).

Ia menjelaskan upaya menebar benih ini didasarkan hasil penelitian yang rutin dilakukan oleh Universitas Papua (UNIPA).

Dari hasil penelitian ditemukan bahwa terjadi peningkatan kegiatan penangkapan ikan dan kepiting (overfishing) akibat meningkatnya permintaan dan populasi penduduk Kabupaten Mimika.

”Upaya restocking ikan dan mangrove ini tertuang dalam Persetujuan Teknis Pemulihan Ekosistem Mangrove yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan dan Kehutanan pada tahun 2023,” kata Vice President Environmental PTFI Gesang Setyadi.

Gesang menambahkan, restocking ini bertujuan untuk menjaga populasi ikan barramundi dan kepiting bakau serta meningkatkan populasi ekosistem pesisir, sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Kamoro yang berdomisili di pesisir selatan Kabupaten Mimika.

Kegiatan ini rencananya dilakukan setiap tahun hingga 2032.

Menurut Gesang, PTFI terus memperkuat upaya menjaga keberlanjutan lingkungan hidup dan menjadi bagian dari solusi bagi pelestarian sumber daya perairan di Papua Tengah.

“PTFI bekerja sama erat dengan berbagai pihak dan pakar untuk menjalankan operasi pertambangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua SDGs Center Universitas Diponegoro Prof. Dr. Denny Nugroho Sugianto mengatakan upaya PTFI ini merupakan langkah strategis mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

“Kegiatan ini memberikan berbagai manfaat ekologis, sosial, dan ekonomi yang berkontribusi langsung terhadap pencapaian SDG 14 (Ekosistem Laut), SDG 1 (Pengentasan Kemiskinan), dan SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim),” katanya.

Denny menjelaskan bahwa dari sisi ekologis, restocking berperan penting dalam pemulihan populasi spesies perairan, peningkatan keanekaragaman hayati, serta membantu menjaga keseimbangan fungsi ekosistem pesisir.

Mewakili masyarakat adat Kamoro, Siprianus Operawiri menyambut baik inisiatif PTFI dan menilai kegiatan ini akan bermanfaat bagi masyarakat. “Kami sangat apresiasi kegiatan ini, jadi dengan adanya program ini harapannya populasi ikan dan kepiting bisa terus terjaga untuk generasi mendatang. Kami juga akan mengingatkan kepada masyarakat nelayan agar tidak mengambil ikan-ikan yang masih anakan, kita tunggu sampai lebih besar agar punya nilai jual,” tandasnya. (*/)

Jumlah Pengunjung: 4

Read Entire Article
Sumut Bermartabat| Timika Hot | | |