Misa Malam Tahun Baru di Gereja St. Stefanus-Timika, RP Agustinus Ampur, OFM: Firman Telah Menjadi Manusia

1 month ago 52

TIMIKAEXPRESS.ID

Ribuan umat Katolik di Gereja St. Stefanus, Sempan, Timika, Papua Tengah mengikuti misa pertama (1) perayaan ekaristi malam tahun baru pada Selasa (31/12/2024).

Perayaan misa yang dipimpin RP Agustinus Ampur, OFM, mengetengahkan situasi kehidupan manusia  sebagai makhluk sosial, yang selaras dengan bacaan injil ‘Firman Telah Menjadi Manusia’ (Yohanes 1:1-18).

Romo Gusti, sapaan akrab dari RP Agustinus Ampur, OFM, dalam khotbahnya, mengatakan bahwa   kita hidup berdampingan dengan orang lain, sebagai makhluk sosial tentu memiliki cara pandang dan pemikiran berbeda-beda sehingga sering kali membuat hubungan kita menjadi renggang.

“Dalam bacaan pertama, Rasul Yohanes mengingatkan kita bahwa saban akhir telah tiba dan begitu banyak anti kristus yang muncul. Anti kristus merujuk kepada orang-orang, kelompok atau mereka yang melawan atau menentang ajaran serta misi kristus. Mereka berusaha menyepakan ajaran iman yang salah sehingga membuat orang percaya menjadi bingung,” serunya.

Atas situasi iman ini, maka Rasul Yohanes menyadarkan kita, bahwa kita telah menerima pengurapan dari Allah, yang memampukan kita mengenal kebenaran firman-Nya.

Untuk itu, Tuhan mengajak kita untuk sungguh percaya kepada sabdanya, agar kita tidak mudah terpengaruh dan terterjatuh.

“Percaya akan sabdanya berarti kita siap menjadi umat, warga gereja yang setia,” ungkapnya.

Sementara dalam bacaan injil mengisahkan tentang identitas Yesus, yang adalah pusat iman kita, dan sebagai sabda Allah yang kekal dan abadi.

Sabda itu telah bersama dengan Allah sejak awal mula dunia diciptakan dan Ia adalah Allah.

Firman itu telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita, membawa terang yang tidak dapat dikalahkan oleh kegelapan dosa.

Karenanya, melalui kelahiran Yesus, kita menerima rahmat dan pengenalan akan Allah, karena kita percaya bahwa Dia adalah jalan kebenaran dan hidup, Dia adalah sumber terang, cahaya abadi, Ia menuntun kita keluar dari segala macam gangguan dan kebingungan dalam menjalani hari-hari hidup kita di dunia.

“Bacaan-bacaan suci yang telah kita renungkan pada kesempatan ini, mengundang kita untuk terus menyadari panggilan kristiani kita, panggilan kita sebagai orang yang bertugas untuk menjaga, memilhara,  memperhatikan jiwa, serta iman kita dari berbagai bentuk ajaran palsu dengan mengandalkan pengurapan roh kudus.

“Penginjil Yohanes mengajak kita untuk setia menerima kehadiran kristus dalam hidup kita, semoga demikian,” tandasnya.

Perayaan misa pertama dan kedua di Gereja St. Stefanus diselenggarakan secara hybrid, yakni online dan offline. (vis)

Jumlah Pengunjung: 3

Read Entire Article
Sumut Bermartabat| Timika Hot | | |