Monorel Papua Tengah, Simbol Transformasi dan Harapan Baru untuk SDM dan Masa Depan Wilayah

3 days ago 15

NABIRE, TIMIKAEXPRESS.id – PEMERINTAH Provinsi Papua Tengah patut diapresiasi atas langkah berani dan penuh visi dalam mendorong transformasi wilayah melalui pembangunan infrastruktur modern.

Rencana pembangunan monorel di ibu kota provinsi bukan hanya gagasan futuristik, tetapi juga jawaban konkret atas kebutuhan mobilitas, konektivitas, dan modernisasi Papua Tengah yang selama ini terpinggirkan dari denyut pembangunan nasional.

Sebagai seseorang yang pernah tinggal di Timika, saya memahami betul tantangan geografis, kesenjangan infrastruktur, serta keterbatasan layanan publik yang dihadapi masyarakat di wilayah ini.

Karena itu, rencana pembangunan monorel bukan semata proyek prestisius, melainkan bagian dari transformasi struktural yang harus dimaknai secara utuh.

Papua Tengah, sebagai provinsi baru hasil pemekaran, masih menghadapi tantangan mendasar dalam pembangunan sosial dan ekonomi.

Data BPS menunjukkan angka kemiskinan mencapai 29,76% pada Maret 2024, yang kemudian menurun menjadi 27,60% pada September 2024 .

Lebih dari itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga mengalami peningkatan.

Tahun 2024, IPM Papua Tengah tercatat di angka 60,25, naik dari tahun sebelumnya.

Kabupaten Mimika bahkan mencatat IPM tertinggi dengan skor 75,91, disusul Kabupaten Nabire dengan IPM 70,84 .

Monorel, atau infrastruktur fisik lainnya, tidak boleh berdiri sendiri. Ia harus dikaitkan erat dengan pembangunan sumber daya manusia.

Infrastruktur bisa jadi pengungkit ekonomi, tapi manusia adalah penggeraknya.

Jika kita membangun jalan tanpa membangun kemampuan orang untuk berjalan di atasnya, kita sedang menciptakan kesenjangan baru.

Karena itu, saya berharap pembangunan monorel dan proyek infrastruktur lainnya dijadikan kesempatan untuk membekali masyarakat Papua Tengah khususnya generasi muda dengan keterampilan, pendidikan, dan akses terhadap teknologi.

Pemerintah daerah harus menggandeng lembaga pendidikan, LSM, hingga dunia usaha untuk memastikan proses transformasi ini inklusif dan memberdayakan.

Potensi alam Papua Tengah sangat besar. Dari tambang emas dan tembaga di Mimika, hingga kekayaan air, matahari, dan angin yang bisa dikembangkan sebagai sumber energi terbarukan.

Belum lagi keindahan alam seperti Danau Paniai dan Pegunungan Jayawijaya yang menyimpan potensi wisata luar biasa.

Namun potensi ini baru berarti bila dikelola secara adil dan memberi manfaat kepada masyarakat lokal. Pada 2023, PT Freeport menyetorkan Rp3,35 triliun kepada pemerintah daerah—dengan porsi signifikan untuk Pemprov Papua Tengah dan Kabupaten Mimika.

Ini harus menjadi dasar untuk membangun pendidikan, layanan kesehatan, dan infrastruktur yang memperkuat kualitas hidup orang asli Papua.

Saatnya Melangkah Maju

Monorel bukan sekadar moda transportasi. Ia simbol bahwa Papua Tengah sedang bersiap menyongsong masa depan dengan cara dan cita rasa sendiri.

Kita tidak boleh terjebak pada narasi “ketertinggalan”.

Justru kini saatnya memelopori model pembangunan berbasis keadilan, kearifan lokal, dan keberlanjutan.

Saya percaya, jika pembangunan infrastruktur seperti monorel dibarengi dengan investasi nyata pada manusia dan alam, maka Papua Tengah akan menjadi provinsi yang tidak hanya maju di atas kertas, tapi juga di hati rakyatnya. (Kanisius Jehabut – Warga Labuan Bajo-Manggarai Barat-NTT)

Jumlah Pengunjung: 87

Read Entire Article
Sumut Bermartabat| Timika Hot | | |