AKBP I Komang Budiartha (FOTO: GREN/TIMEX)
TIMIKAEXPRESS.id – Kapolres Mimika, AKBP I Komang Budiartha secara tegas memberi peringatan (warning) kepada oknum-oknum tidak bertanggungjawab, yang selalu menyebar hoaks (berita bohong) atau isu-isu tidak benar yang memprovokasi melalui platform media sosial Whatsapp Group (WAG) di Mimika belakangan ini.
“Saya ingatkan dan tegaskan, oknum dalam WAG Eme Neme Yauware jangan membuat berita atau informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Contoh, kemarin ada informasi warga Kei ribut dengan Amungme, habis itu Kei dengan Nduga, habis itu Kei sama Mee, tidak bisa Kei sama Moni, maunya apa? Saya warning sekali,” tegasnya.
Ditegaskan pula, orang atau oknum yang menyebarkan informasi demikian adalah utusan dari setan.
“Itu utusan dari setan. Kita masih terus dalami informasi itu, yang jelas bagi suku atau kelompok yang merasa dirugikan silahkan melakukan pengaduan,” ujarnya.
Masih terkait hoaks, lanjut AKBP Budiartha, tadi pagi (kemarin-Red) ada info yang beredar bahwa ada kejadian pembunuhan di Gorong-gorong, lalu Polisi bawa korban ke RSUD, padahal Polisi tidak buat apa-apa dan pihak RSUD juga tidak tahu akan peristiwa itu.
“Ini yang disebut bodohnya sudah lewat, pintarnya belum sampai. Kasihan masyarakat kita sangat resah saat membaca informasi tersebut. Saya warning orang seperti itu. Sajam dan miras pun saya warning,” tegasnya lagi.
Ia menambahkan, kejadian penemuan jenazah di lokasi berbeda yang sementara ditangani pihaknya adalah kriminal murni, sehingga jangan dikaitan dengan momen-momen atau kejadian tertentu.
Penyelidikan Terkendala Minimnya Saksi.
Sementara itu, penyidik Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Mimika maish terus melakukan penyelidikan terhadap serangkaian kasus pembunuhan berantai yang menewaskan tiga warga sipil Timika di tiga lokasi berbeda.
Kasat Reskrim Polres Mimika, AKP Fajar Zadiq kepada awak media, Jumat (20/12/2024) menyebut penemuan tiga jenazah adalah korban pembunuhan sadis.
Hanya saja, minimnya saksi di TKP, ini menjadi kendala dalam proses penyelidikan untuk mengungkap dan menguak pelakunya.
“Kronologinya bermula dari penemuan jazad korban oleh masyarakat, tapi kendala minimnya saksi, sehingga pihaknya harus ekstra melakukan penyelidikan,” ungkapnya.
Kendati demikian, AKP Fajar berharap dukungan dari masyarakat agar cepat atau lambat pelakunya segera terungkap.
Untuk diketahui, tiga warga yang dibunuh secara sadis, pertama adalah Frans Rendi Kambey.
Pemuda tanggung berusia 22 tahun ini ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di sekitar kawasan Lapangan 23, Jalan Agimuga-Mile 32, Kampung Karya Kencana, Distrik Kuala Kencana sekitar pukul 19.35 WIT pada Rabu malam lalu.
Korban yang diidentiifkasi beralamat di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Koperapoka, pertama kali ditemukan oleh warga dengan kondisi tiga luka bacok senjata tajam di bagian kanan leher, pipi kanan hingga ke hidung dan bagian mulut korban.
Kasus kedua menimpa seorang pria dewasa berinisial MB (49).
MB ditemukan meregang nyawa di kawasan Irigasi, tembusan Jalan SP2-SP5 pada Kamis (19/12) sekitar pukul 05.00 WIT. Jazad MB setelah diidentifikasi langsung dievakuasi ke RSUD Mimika.
Kasus ketiga menimpa seorang pria dewasa yang diidentifikasi bernama Muhamad Irfan Laelaem (48).
Irfan yang merupakan Warga Negara Asing (WNA) asal Myanmar, ini ditemukan tewas di bekas galian C, tepatnya di kawasan belakang Venue Aeromodeling, Kampung Minabua, Kamis kemarin sekitar pukul 13.00 WIT.
Korban saat kejadian sempat berusaha melarikan diri ke hutan, namun terus diburu pelaku hingga menderita luka sayatan sadis.
Penemuan jasad korban bermula dari keterangan pihak keluarga yang melapor ke Polsek Mimika Baru kalau korban tak kunjung pulang rumah sejak Hari Rabu, 18 Desember 2024.
Atas laporan tersebut, pihak kepolisian pun langsung melakukan pencarian, sebelum akhirnya mendapat informasi ditemukannya satu unit sepeda motor Yamaha Mio milik korban di sekitar lokasi eks galian C.
Jazad korban pun dievakuasi ke RSUD Mimika, sementara sepeda motor warna putih dengan nomor polisi W 2110 OF milik korban, kini diamankan polisi guna penyelidikan lebih lanjut.
Lebih lanjut, AKP Fajar mengatakan serangkaian pembunuhan misterius ini murni kriminal yang dilakukan Orang Tidak Dikenal (OTK).
“Kami harap masyarakat tidak menggiring isu yang dapat memperkeruh dan menimbulkan konflik di tengah masyarakat. Kami juga imbau masyarakat tidak terpancing dengan isu-isu yang tidak benar,” demikian AKP Fajar. (via)
Jumlah Pengunjung: 3