Polda Papua Kerahkan Armada Udara Cari Korban KKB
EVAKUASI – Proses evakuasi jenazah pendulang emas korban pembunuhan KKB di Kabupaten Yahukimo. (ANTARA/HO/Satgas Damai Cartenz)

JAYAPURA, TIMIKAEXPRESS.id – Kapolda Papua Irjen Pol. Patrige Renwarin mengatakan, pihaknya dalam operasi kemanusiaan di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, mengerahkan tiga pesawat, dua di antaranya milik Polri, untuk mencari korban pembunuhan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Berbagai upaya dilakukan untuk mengusut tuntas tragedi berdarah yang terjadi di wilayah setempat, dan merupakan tragedi kemanusiaan.
“Saat ini Polri mengerahkan dua pesawatnya, salah satunya adalah helikopter,” kata Irjen Pol. Patrige Renwarin di Jayapura, Minggu.
Kapolda Papua mengatakan bahwa pihaknya saat ini menyisir wilayah itu guna mengevakuasi korban, baik yang selamat maupun yang meninggal dunia.
Berdasarkan laporan yang diterima, masih ada korban di beberapa lokasi di Kabupaten Yahukimo.
Irjen Pol. Patrige menyebutkan penyisiran ini untuk menemukan korban pembunuhan KKB yang tersebar di beberapa lokasi yang ada di pedalaman Kabupaten Yahukimo.
“Belum dipastikan sampai kapan operasi kemanusiaan itu dilaksanakan,” kata Kapolda Papua.
Hingga Minggu (13/4), kata dia, terdapat 10 jenazah sudah dievakuasi dari berbagai tempat kejadian perkara (TKP) di Kabupaten Yahukimo.
Diungkapkan pula bahwa pendulang yang menjadi korban KKB di Kabupaten Pegunungan Bintang dilaporkan hanya satu orang di lokasi penambangan emas Kawe.
Jenazah korban yang dari Kawe, lanjut dia, sudah dievakuasi ke Tanah Merah, Ibu Kota Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan.
“Saat ini identifikasi terhadap jenazah masih dilaksanakan di RSUD Dekai guna pastikan identitas para korban,” kata Kapolda Papua Irjen Pol. Patrige Renwarin.
11 Korban Meninggal Dievakuasi
Kapolda Papua Irjen Pol Patrige Renwarin mengatakan 11 orang pendulang emas yang menjadi korban KKB sudah dievakuasi dari lima TKP berbeda di dua kabupaten di wilayah Provinsi Papua Pegunungan, dalam kondisi meninggal dunia.
“Memang benar dari laporan yang diterima 11 orang pendulang yang menjadi korban telah dievakuasi,” kata Patrige sesuai memimpin sertijab tiga pejabat utama dan delapan kapolres di Jayapura.
Diamengatkan 10 Korban dievakuasi dari empat TKP lokasi penambangan emas ilegal yang ada di Kabupaten Yahukimo dan seorang korban lainnya berasal dari lokasi Kawe, Kabupaten Pegunungan Bintang.
“Terakhir dilaporkan dua jenazah dari Tanjung Pomali telah dievakuasi dan kini berada di RSUD Dekai,” kata Kapolda Papua.
Dikatakan, untuk jenazah dari Kawe, Pegunungan Bintang saat ini sudah dievakuasi ke Tanah Merah, Kabupaten Boven Digoel.
Untuk 10 jenazah di RSUD Dekai, masih akan dilakukan identifikasi karena saat ini baru dua jenazah yang teridentifikasi.
“Setelah teridentifikasi nantinya jenazah tersebut diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan,” kata Irjen Pol Patrige didampingi Waka Polda Papua Brigjen Pol Faizal Rahmadani.
Ditambahkan, walaupun sudah ditemukan dan dievakuasi, namun pihaknya masih belum menutup operasi kemanusiaan yang saat ini dilaksanakan, karena masih menunggu perkembangan apakah masih ada pendulang yang menjadi korban KKB atau tidak.
“Mudah-mudahan tidak ada lagi pendulang yang menjadi korban pembunuhan KKB ,” harap Kapolda Papua.
Kerahkan Tim DVI
Sementara itu, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Papua mengerahkan 12 personel untuk mengidentifikasi jenazah korban pembunuhan KKB di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Kasatgas Humas Damai Cartenz Kombes Yusuf Sutejo kepada Antara, mengatakan,12 anggota tim DVI itu berasal dari Polda Papua, RSUD Dekai dan Satgas Damai Cartenz.
Saat ini tim sudah berada di Dekai dan melakukan pencocokan baik menggunakan antemortem maupun postmortem guna memastikan identitas korban.
Dari enam jenazah yang sudah berada di RSUD Dekai, baru dua yang teridentifikasi yakni Wawan yang ditemukan di Lokasi 22 dan Stenly di Muara Kali Kum.
“Mudah-mudahan evakuasi dapat berlangsung lancar tanpa kendala berarti,” harap Kombes Yusuf seraya menambahkan, kondisi jenazah memang sudah harus segera diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
Apalagi dari keterangan pihak rumah sakit terungkap ruang penyimpanan jenazah yang dimiliki RSUD Dekai terbatas, kata Kombes Yusuf Sutejo.
Menurutnya, lokasi penambangan emas yang diserang KKB itu terpencar di beberapa lokasi di Kabupaten Yahukimo.
Selain di Kabupaten Yahukimo, KKB juga menyerang pendulang emas di Kabupaten Pegunungan Bintang dan satu orang dilaporkan meninggal.
Adapun operasi penyisiran ini melibatkan 307 personel gabungan, terdiri dari personel Polres Yahukimo, TNI, dan Satgas Operasi Damai Cartenz 2025.
Lebih jauh, Kombes Pol Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terkonfirmasi dan menyerahkan seluruh proses penanganan kepada aparat yang berwenang.
“Kami imbau masyarakat agar tetap tenang dan bijak dalam menyikapi informasi. Jangan mudah terprovokasi oleh narasi menyesatkan. Aparat keamanan terus bekerja maksimal demi menjamin keselamatan warga,” tegasnya.
Pasutri Berhasil Selamatkan Diri
Sementara itu, Pasangan Suami Istri (Pasutri) Dani dan Gebi, yang sempat disandera oleh KKB di Lokasi 22 (tempat penambangan) Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, selamat dan telah dievakuasi ke Dekai.
“Pasutri itu sudah dievakuasi ke Dekai dengan helikopter Polri pada hari Jumat ini,” kata Kombes Pol. Yusuf Sutejo.
Kombes Pol. Yusuf juga membenarkan bahwa KKB sempat menyandera mereka saat kelompok kriminal bersenjata ini menyerang pendulang emas di Lokasi 22, pada Minggu (6/4).
Setelah ditinggalkan oleh KKB, kata dia, pasangan Dani dan Gebi lantas bergabung dengan pendulang lainnya di Makbul, Kabupaten Asmat.
Dijelaskan pula bahwa pasutri itu ditinggalkan KKB di Lokasi 22 karena Dani adalah kepala dusun yang juga Orang Papua Asli (OAP), yaitu Yahukimo.
“Keduanya sudah dievakuasi, dan kini berada di Dekai, ibu kota Kabupaten Yahukimo,” kata Kombes Pol. Yusuf. (ant/via)
Jumlah Pengunjung: 35