Tembus Angka 161, Kasus Stunting di Distrik Mimika Timur Mengkhawatirkan

2 days ago 16

Onna Bunga (FOTO: GREN/TIMEX)

TIMIKAEXPRESS.id – Sejak Januari-Februari 2025, Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas Mapurujaya menemukan dan mencatat sebanyak 161 bayi dan Balita (Bawah Lima Tahun) di Distrik Mimika Timur menderita stunting (gagal tumbuh pada anak).

Kepala BLUD Puskesmas Mapurujaya, Onna Bunga menyebut temuan kasus stunting di awal tahun 2025, ini masuk kategori mengkhawatirkan, sebab dipastikan masih akan terus bertambah.

“Kalau data stunting Tahun 2024 lalu, hasil temuan di lima kampung dan satu kelurahan di Distrik Mimika Timur tercatat lebih 600 kasus. Sementara masih di awal 2025, sudah ditemukan 161 kasus stunting di kalangan bayi dan Balita serta ibu menyusui sudah 161 kasus, tentu ini sangat tinggi karena akan terus bertambah,” ungkap Onna Bunga kepada Timika eXpress, Selasa (15/4/2025).

Ia menyebut rata-rata bayi dan Balita yang menderita stunting itu berusia 0 bulan sampai 2 tahun.

‘’Ini termasuk ibu hamil tercatat 16 orang di wilayah Distrik Mimika Timur, yang mencakup lima kampung dan satu kelurahan, yaitu Kampung Muare, Kaugapu, Hiripau, Poumako dan Kampung Tipuka, serta Kelurahan Wania,’’ ujarnya.

Untuk meminimalisir angka stunting di wilayah setempat, lanjut Onna Bunga, pihaknya terus menggenjot layanan pemeriksaan USG (Ultrasonografi) terhadap ibu-ibu hamil.

Ini lantaran pihak PKM Mapurujaya sering menemukan dan menangani bayi prematur yang lahir sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu, termasuk bayi dan Balita yang berat badannya tidak naik-naik setelah lahir, serta pola hidup ibu-ibu selama masa kehamilan.

‘’Ini merupakan gambaran awal mulanya kasus stunting masih tinggi di Distrik Mimika Timur,” jelasnya.

Kondisi ini diperparah dengan tidak adanya sinergitas dan kolaborasi multipihak, sehingga pihak PKM tetap konsisten memberikan pelayanan meski jalan sendiri.

Padahal, menurut Onna Bunga, pihaknya setiap tahun intens melakukan komunikasi dan koordinasi dengan aparatur Pemerintah Kampung (Pemkam) di wilayah setempat guna menangani dan mencegah stunting.

‘’Kenyataannya selama ini BLUD PKM Mapurujaya selalu jalan sendiri tanpa ada kerja sama yang baik dengan para kepala kampung dan kelurahan di wilayah Distrik Mimika Timur, meskipun sudah dialokasikan Dana Desa secara khusus untuk penanganan stunting,’’ terangnya.

Dijelaskan pula, setiap tahun, pihaknya juga berupaya melakukan kolaborasi dengan tenaga pendamping di masing-masing kampung dan kelurahan, namun semua kebijakan menjadi kewenangan kepala kampung, sehingga pihaknya pun tidak bisa intervensi, karena merupakan program dari masing-masing kampung,” paparnya.

Kendati demikian, petugas PKM Mapurujaya terus gencar memberikan pelayanan kesehatan dan penanganan stunting terhadap bayi dan Balita serta para ibu menyusui di wilayah Distrik Mimika Timur.

“Untuk pelayanan dan penanganan stunting, kami selalu jalan dengan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dari BLUD Puskesmas Mapurujaya, meski alokasinya terbatas, namun pelayanan kesehatan terus digencarkan dan selalu melibatkan ibu-ibu kader di lima kampung dan satu kelurahan,” pungkasnya. (via)

Jumlah Pengunjung: 32

Read Entire Article
Sumut Bermartabat| Timika Hot | | |