Leonardus: Visi YPMAK Memberdayaan MasyarakatAgar Hidup Sehat, Berpendidikan dan Sejahtera

6 days ago 12

Leonardus Tumuka (FOTO: ELISA/TIMEX)

TIMIKAEXPRESS.id – Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) sebagai lembaga yang mengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, bertujuan untuk membantu masyarakat Amungme, Kamoro, dan lima suku kekerabatan lainnya (Dani, Damal, Moni, Mee dan Nduga) agar hidup sehat, berpendidikan, dan sejahtera.

Adapun program-program yang dilakukan YPMAK untuk pemberdayaan masyarakat, di antaranya program pendidikan, seperti beasiswa, bantuan pendidikan, dan pendidikan berasrama.

Program kesehatan, yaitu pelayanan kesehatan masyarakat, advokasi, dan pengendalian penyakit menular.

Program ekonomi, meliputi bantuan modal usaha, program ekonomi mandiri dan kerjasama kemitraan.

Adapula program pelestarian Sumber Daya Alam, budaya dan warisan.

Selain itu, program pengembangan kampung, meliputi program kampung sehat.

Juga ada program bantuan bencana alam dan non alam, serta program sponsor promosi seni budaya dan kearifan lokal.

Tidak hanya itu, YPMAK juga melakukan berbagai kegiatan, seperti survei ke sekolah, seleksi terbuka calon peserta beasiswa dan Bimbingan Teknis (Bimtek).

Leonardus Tumuka, Direktur YPMAK periode 2024-2029, menyebut visi YPMAK memberdayakan masyarakat tujuh suku, ini tidak terlepas dari sejarah awal terbentuknya hingga YPMAK kini.

Ihwal lahir dan hadirnya YPMAK berawal dari PWT 1,2 dan 3, kemudian berkembang menjadi Lembaga Pengembangan Masyarakat Irian Jaya (LPM Irja) dan beralih menjadi Lembaga Pengembangan Masyarakat Amugeme Kamoro (LPMAK) dan sering berjalannya waktu berubah lagi menjadi YPMAK.

Adapun struktur lembaga pengelola dana kemitraan Freeport, sedari awal dipimpin sekretaris eksekutif pertama dari Suku Kamoro sekaligus menjadi peletak dasar dari LPM Irja menjadi YPMAK, yaitu Jhon Nakiaya (almarhum).

Estafet kepemimpinan beralih dan dipimpin Emanuel Kemong, kemudian berlanjut dipimpin Abraham Timang.

Masih dengan status YPMAK, berikutnya dipimpin Vebian Magal.

Vebian Magal mulai memimpin sejak LPMAK hingga perubahan status menjadi YPMAK, yang kini dipimpin Leonardus Tumuka.

Sebagai pemimpin periode kedua YPMAK, Leo kerapa ia disapa kembali mengulik proses pemilihan pengurus baru lembaga ini.

“Proses seleksi diikuti lebih dari 70 kandidat, ini dilakukan oleh konsultan SDM, kiprah nasional yang mumpuni dalam mengelola kandidat kepemimpinan,” ujarnya.

Dari seluruh rangkaian proses yang diikuti akhirnya dipilih pengurus baru YPMAK dengan komposisi:

  1. Leonardus Tumuka sebagai Ketua Pengurus (Direktur).
    2.Feri Magai Uamang sebagai Wakil ketua Pengurus Perencana Program
  2. Hendhaotje Watory sebagai Wakil Ketua Pengurus Pemantau dan Evaluasi program
    4.Kristiani Ukago sebagai sekertaris (Wakil Ketua Pendukung).

Setelah itu, pengurus terpilih diberi pelatihan selama 3 bulan di Bandung dan Timika, dimana semua tahapan proses berjalan lancar berkat kerja sama lembaga mitra di Bandung, serta dukungan Badan Pembina, Badan Pengawas dan intern YPMAK, sebelum akhirnya pengurus YPMAK terpilih dilantik pada 18 Desember 2024 di Multipurpose Kuala Kencana.

“Saat ini kami pengurus sedang melakukan penataan internal guna membangun komitmen dalam menjalankan program sesuai visi-misi YPMAK, yaitu memperkuat kualitas internal Sumber Daya Masyarakat (SDM) menuju masyarakat sehat, berpendidikan, sejahtera dan berkembang dalam ekonomi yang mapan dan berdaya saing,” ujarnya.

Disamping itu, pihaknya juga melihat apa yang dibutuhkan oleh masyarakat, termasuk, proses dan terobosan yang akan dilakukan guna mempercepat perubahan.

“Sebagai lembaga bonafit, YPMAK sementara melakukan perbaikan internal guna mendukung masyarakat Amugeme dan Kamoro serta lima suku kekerabatan,” tambahnya.

Lebih lanjut, kata Leo, masyarakat kini diberi tanggungjawab melalui Kelompok Kerja (Pokja), untuk itu pihaknya terus melakukan evaluasi supaya Pokja yang ada lebih tajam dan menyentuh langsung masyarakat agar ada outcome.

“Jadi harus ada outcome bukan output, serta berdampak langsung kepada masyarakat agar bisa hidup secara berkesinambungan,” pungkasnya. (bob)

Jumlah Pengunjung: 10

Read Entire Article
Sumut Bermartabat| Timika Hot | | |