YPMAK Raih 2 Gold dan 1 Excellent dalam CSR dan PDB Award 2025

2 weeks ago 42

FOTO BERSAMA: Leonardus Tumuka Ketua YPMKA beserta pengurus, saat foto bersama dengan Tim juri corporate social responsibility (CSR) dan pengembangan desa berkelanjutan (PDB) saat berfoto bersama di lantai dua kantor YPMAK (FOTO: IST/TIMEX)

TIMIKAEXPRESS.id – Tim juri Corporate Social Responsibility (CSR) dan pengembangan desa berkelanjutan (PDB) tahun 2025 memberikan penghargaan gold (emas) pada 2 program yang dijalankan oleh Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) dan 1 excellent (gold plus) kepada perseorangan terkait pengelolaan yayasan.

Dua program yang dijalankan YPMAK pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia untuk program guru kontrak dan kampung sehat, Sementara satu penghargaan excellent diberikan kepada Ketua Pengurus YPMAK dalam mengelola yayasan, serta menjalankan program.

Pemberian penghargaan ini disampaikan oleh tim juri pasca kunjungan langsung ke lapangan guna melihat dua program tersebut yakni guru kontrak maupun kampung sehat.

Penyerahan penghargaan CSR dan PDB Award tahun 2025 akan dilakukan pada Agustus 2025 nanti. Dimana rencananya akan diberikan secara langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.

Direktur Pengembangan dan kerja sama The Duke Edinburgh’s International Award Foundation Indonesia, Sonny Sukada menyampaikan, pasca tinjauan lapangan, program yang dijalankan YPMAK dinilai sangat luar biasa, baik dari visi misi komitmen seta tantangan.

“Kami sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh YPMAK. Walaupun masa kepengurusannya belum 1 tahun. Namun sudah memperlihatkan komitmen dan visi,”ujarnya Jumat (13/6/2025) di Kantor YPMAK.

Penghargaan diberikan untuk memotivasi YPMAK, agar kinerjanya lebih baik, mulai dari bagaimana mengintervensi, mendesain, dan pemahaman program untuk bisa diukur.

Lanjutnya, dalam menjalankan program, tidak bisa hanya mengukur secara kualitatif saja bahwa sudah melakukan banyak hal dan terlihat lebih baik.

Namun kualitas itu harus bisa di kuantifikasi untuk mengetahui sudah seberapa banyak intervensi terhadap program dilaksanakan.

Yang kemudian bisa dilakukan monetisasi atau pengukuran.

“Penghargaan emas untuk program guru kontrak dan kampung sehat diberikan dengan catatan. Karena masih banyak yang harus diperbaiki. Selain itu, penghargaan ini untuk memotivasi dalam mengisi ruang-ruang perbaikan. Sehingga kinerjanya lebih baik lagi,”ungkapnya

Selanjutnya kata Sonny, penghargaan emas plus atau excellent diberikan atas kepemimpinan Ketua YPMAK yang memiliki pandangan kedepan serta berkomitmen.

“Kami menghargai kejujuran dalam menilai diri sendiri dan mengindentifikasi ruang lebih baik,” ucapnya.

Sementara untuk Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat (STBM) dan pemberdayaan ekonomi masih silver. Karena masih banyak ruang perbaikan, sehingga belum layak untuk mendapatkan emas.

Indikator Penilaian

Sekjen ISSF, Nurul Iman menambahkan, asa beberapa indikator penilaian mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dampak program, dan bagaimana mengkomunikasikan pada stakeholder.

“Apalagi tahun ini untuk penghargaan CSR dan PDB Award memang ada perbedaan dari sebelumnya. Dimana tahun ini jauh lebih komplek, komprehensif, dan detail. Sehingga memang agak sulit untuk memperoleh kriteria baik emas maupun excellent,” ucapnya.

Nurul juga memberikan masukan-masukan, seperti masalah dokumen yang dihasilkan mulai dari perencanaan sampai komunikasi belum dilengkapi

“Program itu dibuat dan bagaimana capaiannya. Sehingga rangkaian program dari awal sampai akhir yang nantinya bisa diceritakan bagaimana melaksanakan program di tempat tertentu,” ujarnya.

Kemendes dan PDTT Mendukung Kemandirian Kampung

Selain itu, Koordinator Fasilitasi Pembangunan Sarana dan Prasarana Ekonomi dan Sosial Budaya, Dit PSPDP Ditjen PDP, Sari Arta Uli Aritonang mengatakan, dengan keputusan dewan juri dalam memberikan penghargaan emas ini merupakan lompatan.

Artinya, tim juri sudah membuat standar yang tinggi untuk perbaikan program.

Sehingga penghargaan ini bukan untuk berpuas diri, tetapi membuka ruang untuk menambah kerjasama dengan pihak lain, baik Pemda maupun pemerintah kampung.

“Kerjasama ini nanti bisa diarahkan kepada kemandirian. Yang selama ini tergantung dengan bantuan, maka sudah waktunya YPMAK memberikan edukasi dalam memberdayakan masyarakat di kampung, Kemendes dan PDTT mendukung kemandirian kampung, agar bisa beralih status dari tertinggal menjadi maju dan mandiri setelah didampingi program,”pungkasnya. (eno)

Jumlah Pengunjung: 9

Read Entire Article
Sumut Bermartabat| Timika Hot | | |