2 days ago
10
FOTO BERSAMA – Foto bersama usai pembukaan Pelatihan Konstruksi Pendidikan Intelegensi di SATP Rabu (FOTO: INDRI/TIMEX)
TIMIKAEXPRESS.id – Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) selaku pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) terus berkomitmen dalam mendukung upaya peningkatan kualitas serta mutu pendidikan di Papua Tengah.
Dukungan ini tidak terlepas dari momen kunjungan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa-Deinas Geley ke SATP milik YPMAK pada Maret lalu.
Dukungan serta komitmen itu diwujudnyatakan dengan memberikan kesempatan kepada 22 guru Sekolah Dasar (SD) dari Kabupaten Nabire mengikuti pelatihan konstruksi pendidikan intelegensi dasar bertajuk “Pengembangan Kecerdasan dan Penerapan Metode Belajar Calistung (membaca, menulis dan menghitung) Berbasis Pendekatan Montessori”.
Pelatihan selama sepekan yang dimulai pada Rabu (23/4/2025) kemarin, ini terselenggara atas kerja sama DPR Papua Tengah dengan YPMAK selaku pemilik SATP, yang komitmen dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di tanah Papua.
Dari kerja sama pelatihan ini, 22 guru SD dari Nabire difasilitasi langsung oleh Anggota DPR Papua Tengah, Peter Worabay.
Ketua Pengurus YPMAK, Dr. Leonardus Tumuka, menyampaikan apresiasi atas inisiatif DPR Papua Tengah, dan tentunya YPMAK sangat mendukung pelatihan ini.
Ia berharap ke depan kualitas serta mutu pendidikan tidak hanya berkembang di Mimika, melainkan menjangkau semua wilayah di Papua Tengah.
“Dengan difasilitasi langsung oleh anggota DPR Papua Tenah, ini merupakan hal positif, dan kami sambut baik serta mendukung kiranya program ini terus berlanjut,” ujarnya.
Sementara Peter Worabay, mengatakan pelatihan ini dipusatkan di SATP di Mimika, mengigat kondisi pendidikan di Nabire, khususnya di kampung-kampung, tidak sedikit siswa yang masih buta huruf.
Bahkan pada saat menghadapi ujian dasar, masih banyak anak-anak SD di Nabire belum mahir Calistung.
“Permasalahan utama ada pada kualitas SDM guru, sehingga dengan biaya pribadi, saya fasilitasi 22 guru SD ikut pelatihan di SATP, karena saya mau ke depan kualitas pendidikan di Nabire juga berkembang seperti di Mimika, khususnya di SATP,” ungkapnya.
Lebih lanjut, kata Peter, ia tergerak hati memfasilitasi 22 guru SD dari Nabire, ini menyusul kunjungannya bersama Wakil Ketua DPD RI di SATP beberapa waktu lalu.
Peter kerap ia disapa mengaku melihat guru-guru disini (SATP-Red) sangat mumpuni dalam mendidik anak-anak SATP.
“Ini jalan Tuhan, karena saya lihat sendiri bagaimana anak-anak SATP dididik dengan baik, sehingga saya langsung koordinasi dengan pihak YPMAK,” katanya.
Peter sangat berterima kasih dan mengapresiasi YPMAK karena membuka diri memberi pelatihan bagi 22 guru SD dari Nabire.
“Harapan saya ke depan pelatihan ini terus berlanjut dengan mendapat dukungan dan difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Papua Tengah,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, Theodora Karmayanti selaku Kepala Program Montessori SATP, menjelaskan, ada dua tujuan utama dari pelatihan ini, yaitu membentuk pola pikir (mindset) guru yang berpihak pada anak, serta menerapkan teknik pembelajaran Calistung secara kontekstual.
Theodora menyebut filosofi Montessori sangat berpihak pada anak, sehingga kami menerapkan metode mengajar dengan hati kepada guru-guru, bukan hanya mentransfer ilmu, tetapi prosesnya dipahami secara baik.
Adapun materi praktik diberikan secara bertahap, dimulai dengan guru dikenalkan dengan metode mengajar menggunakan bunyi, bukan hafalan.
Dan supaya anak-anak memahami dan tidak sebatas menghafal, maka konsep berhitung dari pelatihan ini dimulai dengan hal konkret baru menuju abstrak.
“Untuk metode ini kita terapkan pendekatan secara bertahap karena matematika adalah abstrak, maka konsep bilangan yang hendak diterangkan harus dipahami, sehingga tidak membingungkan anak-anak. Karena harapan dari pelatihan ini dapat meningkatkan kualitas guru dan pendidikan SD di Papua Tengah,” pungkasnya. (eno)
Jumlah Pengunjung: 35
