Umat Katolik Mimika Gelar Misa Mendoakan Istirahat Kekal Paus Fransiskus

4 days ago 16
Paus Fransiskus (FOTO:ISTIMEWA)

TIMIKAEXPRESS.ID,TIMIKA

Umat Katolik di Mimika, Papua Tengah mengadakan misa Requiem atau Misa Arwah untuk mendoakan istirahat kekal Paus Fransiskus yang berpulang pada Senin kemarin.

Misa dipimpin langsung Uskup Terpilih Mgr. Bernardus Bofitwos Baru, OSA, sementara berlangsung  di Gereja Katedral Tiga Raja Timika, Selasa (22/4/2025),

“Dengan berita duka ini, maka mohon kehadiran seluruh umat Paroki Tiga Raja untuk mengikuti misa mendoakan istirahat kekal Bapa Paus,” tulis Sekretaris Jenderal (Sekjen) Keuskupan Timika, Pastor Andreas Madya, SCJ melalui pesan singkat yang diterima Timika eXpress, Senin.

Sebagaimana diketahui, Paus Fransiskus tutup usia sehari setelah Paskah, Senin (21/4/2025). Paus Fransiskus wafat di usia 88 tahun.

Pada saat paskah Minggu (20/4) lalu, Paus tidak memimpin Misa Paskah di Vatikan. Tetapi muncul di akhir acara yang digelar di Saint Peter’s Square waktu setempat untuk memberikan berkat dan pesan dua kali setahun yang dikenal sebagai “Urbi et Orbi” (kepada kota dan dunia).

Paus tidak memimpin Misa Paskah dikarenakan perintah dokter yang membatasi beban kerjanya.

Pesan Paus Fransiskus itu dibacakan oleh seorang ajudan. Paus yang masih dalam pemulihan dari pneumonia, menyaksikan di balkon utama Basilika Santo Petrus.

Dalam pesan Paskah, Paus Fransiskus mengatakan bahwa situasi di Gaza “dramatis dan menyedihkan”. Paus juga meminta kelompok militan Palestina Hamas agar membebaskan sandera yang tersisa dan mengutuk apa yang disebutnya sebagai tren antisemitisme yang “mengkhawatirkan” di dunia.

“Saya menyatakan kedekatan saya dengan penderitaan seluruh rakyat Israel dan rakyat Palestina. Saya mengimbau pihak-pihak yang bertikai menyerukan gencatan senjata, membebaskan para sandera dan membantu orang-orang yang kelaparan yang mendambakan masa depan yang damai,” katanya.

Paus Meninggal karena Stroke Diikuti Koma dan Gagal Jantung

Paus Fransiskus meninggal karena stroke yang diikuti koma dan gagal jantung, Vatikan mengumumkan pada Senin (21/4).

“Penyebab kematian Paus Fransiskus telah diidentifikasi sebagai stroke, diikuti koma dan kolaps kardiosirkulasi yang tidak dapat disembuhkan,” kata dokter Vatikan Andrea Arcangeli dalam surat kematiannya.

Kematian dikonfirmasi melalui thanatografi elektrokardiografi, kata Vatikan, mengacu pada sertifikasi resmi yang dikeluarkan oleh Arcangeli, kepada Direktorat Kesehatan dan Kebersihan Negara Kota Vatikan.

Vatikan juga menerbitkan surat wasiat spiritual Paus tertanggal 29 Juni 2022, yang berisi keinginan dan instruksi terakhirnya untuk pemakamannya.

“Saya meminta agar jenazah saya beristirahat menunggu hari Kebangkitan – di Basilika Kepausan Santa Maria Maggiore,” tempat Paus berkata setelah selalu berdoa “di awal dan akhir setiap Perjalanan Apostolik.”

Dia juga menulis bahwa makamnya harus berada di dalam tanah dan “sederhana tanpa ornamen khusus.”

Paus menderita berbagai penyakit selama 12 tahun masa kepausannya, dengan komplikasi parah dalam beberapa minggu terakhir setelah menderita pneumonia ganda yang membuatnya dirawat selama lebih dari sebulan di sebuah rumah sakit di Roma. (vis/ant)

Jumlah Pengunjung: 16

Read Entire Article
Sumut Bermartabat| Timika Hot | | |