6 hours ago
7
AKBP Billyandha Hildiario Budiman (FOTO: GREN/TIMEX)
TIMIKAEXPRESS.id – Penyidik Polres Mimika dan Subden POM XVII/C Mimika telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) pasca meninggalnya Serka Adolof Rahangmetan, anggota Provos Yonif 754/ENK pada Minggu (13/7) petang olah TKP di belakang Pasar Bhintuka SP 13, Distrik Kuala Kencana, Mimika-Papua Tengah, sehari setelah Serka Adolof Rahangmetan ditikam oleh Orang Tak Dikenal (OTK) di lokasi tersebut.
Selain olah TKP, tim gabungan Polres Mimika dan TNI masih terus melakukan pencarian dan memburu terduga pelaku penikaman.
Kapolres Mimika, AKBP Billyandha Hildiario Budiman kepada awak media, Senin (14/7) mengatakan olah TKP sudah dilakukan, dan pihaknya masih memburu dan melacak terduga pelaku.
“Kita sudah olah TKP, dan lakukan pemeriksaan terhadap beberapa orang saksi. Kita juga sudah koordinasi dengan pihak TNI untuk sama-sama lakukan pencarian terhadap pelaku. Terkait kronologisnya, masih dikoordinasikan dengan pihak TNI,” ujarnya.
Sementara itu, video rekaman suara yang beredar luas di platform media sosial menyebut bahwa OPM bertanggung jawab atas meninggalnya Serka Adolof Rahangmetan.
Namun, menyikapi informasi tersebut, AKBP Billy memastikan bahwa Mimika dalam kondisi aman dan kondusif.
“Kita sudah koordinasi dengan Satgas Damai Cartenz terkait informasi yang disebar kelompok OPM. Saya imbau masyarakat jangan khawatir dan resah. Saya pastikan situasi di Mimika masih aman dan kondusif,”tegasnya.
AKBP Billy juga menyerukan kepada masyarakat Mimika agar jangan langsung percaya terhadap informasi yang beredar di Media Sosial (Medsos).
“Jangan percaya informasi yang tidak benar (Hoax). Intinya kami masih dalami kasus ini, apakah murni tindak pidana, dan atau dilakukan oleh kelompok OPM atau sejenisnya,” terang AKBP Billy.
Ia menambahkan, atas insiden yang menimpa Serka Adolof Rahangmetan, pihak TNI pun telah melaporkannya secara resmi ke Polres Mimika.
Saat ini, lanjut AKBP Billy, Polres Mimika bersama TNI telah melakukan patroli singgah ke Polsek jajaran agar bisa melaporkan informasi-informasi yang mencurigakan.
“Apabila ada informasi terkait keberadaan pelaku ataupun informasi yang mencurigakan, segera dilaporkan,” serunya. (via)
Jumlah Pengunjung: 98
