FOTO BERSAMA – Asisten I Setda Mimika, Ananias Faot bersama Sekretaris Bappeda, Joseph Manggasa, dan tim akademik UNIPA foto bersama dalam Seminar Akhir Studi Kelayakan DOB Kota Timika, Senin (17/11).
(FOTO: IST/TIMEX)
TIMIKA, timikaexpress.id — Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mimika menggelar Seminar Akhir Studi Kelayakan Pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Kota Timika Tahun 2025.
Seminar ini menjadi tahap penentu sebelum Timika diusulkan sebagai daerah otonom baru.
Seminar dibuka Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Mimika, Ananias Faot, mewakili Bupati Mimika, didampingi Sekretaris Bappeda, Joseph Manggasa.
Tim akademik dari LPPM Universitas Papua (UNIPA) Manokwari, dipimpin Dr. Michael Baransano, memaparkan hasil kajian kelayakan DOB.
Dalam sambutan tertulis Bupati Mimika yang dibacakan Ananias, disebutkan Timika telah berkembang sebagai pusat ekonomi, sosial, dan pemerintahan di Provinsi Papua Tengah sehingga membutuhkan tata kelola pemerintahan yang lebih dekat dan responsif.
“DOB adalah upaya percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan warga, terutama Orang Asli Papua (OAP),” ujar Ananias.
Ia menegaskan Timika sebagai kota majemuk tetap harus memastikan perlindungan terhadap OAP di tengah pesatnya pembangunan.
Beberapa program prioritas apabila Timika resmi menjadi DOB, di antaranya peningkatan pendidikan dan pelatihan bagi generasi muda Papua, pemberdayaan ekonomi masyarakat adat, perlindungan hak ulayat, penguatan layanan kesehatan, serta pelibatan tokoh adat, agama, dan perempuan Papua dalam perencanaan pembangunan.
Mimika yang berdiri berdasarkan UU No. 45 Tahun 1999 kini telah memenuhi syarat usia administrasi untuk pemekaran.
Studi kelayakan DOB Kota Timika mengulas aspek administratif, geografis, demografis, sosial-politik, keamanan, keuangan daerah, hingga kemampuan penyelenggaraan pemerintahan.
Seminar akhir ini menjadi tahap penentu kelayakan, setelah sebelumnya dilakukan seminar pendahuluan pada 22 Agustus 2025. “Hasil studi akan menghasilkan skor kelayakan sebagai dasar pengambilan keputusan,” jelas Ananias.
Ia berharap proses ini menjadi langkah strategis mempercepat pelayanan publik serta pemerataan pembangunan di Timika.
- “Semoga hasil seminar ini menjadi dasar kuat menuju Kota Timika sebagai daerah otonom yang maju dan berkeadilan,” tutupnya. (red)
Jumlah Pengunjung: 12

3 days ago
13

















































