Tiga Pendulang Emas Diduga Ditembak Oknum Aparat di Area Freeport

7 hours ago 4

Ilustrasi penembakan (FOTO: IST/TIMEX)

Ali: Keluarga Korban Kesal Tidak Diberi Akses Menjenguk di RSUD Mimika

TIMIKAEXPRESS.id – Tiga warga sipil yang berprofesi sebagai pendulang emas tradisional diduga ditembak oleh oknum aparat di Mile 60, Distrik Tembagapura, Mimika-Papua Tengah, Sabtu (5/7/2025).

Ketiga korban yang berasal dari Kabupaten Seram Timur, Ternate, dan Buton, masing-masing berinisial R, L, dan L.

Atas insiden penembakan tersebut, ketiga korban pun dilarikan ke RSUD Mimika guna menjalani perawatan medis.

Berdasarkan informasi lapangan yang dihimpun disebutkan, ketiga korban ditengarai ditembak oleh empat oknum aparat sekitar pukul 07.00 WIT.

Kapolres Mimika, AKBP Billyandha Hildiario Budiman kepada Timika eXpress pada Minggu (6/7/2025) belum dapat memberikan keterangan resmi terkait insiden penembakan tersebut.

Sementara Humas RSUD Mimika, Luky Mahakena yang juga dikonfirmasi Timika eXpress mengaku belum memonitor adanya tiga pasien yang diterima di RSUD Mimika.

“Saya belum monitor terkait adanya tiga pasien itu,” katanya.

Sementara itu, Ketua Kerukunan Seram Timur Kabupaten Mimika, Ali Derlean kepada awak media di Jalan Yos Sudarso mengaku kecewa lantaran pihak keluarga korban tidak diizinkan masuk dan menjenguk para korban yang saat ini sedang dirawat intensif di Ruang Cenderawasih Nomor 10 RSUD Mimika.

Bahkan, untuk memastikan kondisi dan keadaan dari para korban, pihak keluarga telah berupaya melakukan negosiasi, termasuk bersedia meninggalkan handphone, serta mengijinkan seluruh barang bawaan mereka digeledah, upaya tersebut pun tidak membuahkan hasil.

Pihak keluarga korban maupun pihak kerukunan tetap tidak diizinkan menjenguk para korban di bangsal perawatan RSUD Mimika.

“Kami kecewa karena kami tidak diberikan akses masuk ke ruang perawatan, dimana saudara-saudara kami yang menjadi korban dirawat di RSUD Mimika, padahal saya dan tua-tua adat serta keluarga dekat para korban sudah minta akses tapi tidak diizinkan oleh sejumlah oknum aparat yang ikut jaga di RSUD Mimika,”ujarnya.

Adapun alasan dari sejumlah oknum aparat yang berjaga di RSUD, yaitu masih menunggu perintah dari pimpinan mereka.

Selain untuk mengetahui kondisi dari ketiga korban, Ali Derlean mengaku tujuan menjenguk para korban, yaitu untuk meredam situasi sehingga insiden penembakan yang terjadi tidak meluas.

“Kami mau tahu kondisi tiga warga kami. Saya sebagai ketua kerukunan sudah berupaya untuk bernegosiasi dengan para korban dan keluarga supaya situasi ini tidak meluas. Karena warga Seram Bagian sangat banyak di Timika. Saya tidak mau masalah ini jadi melebar,” katanya.

Lebih lanjut, kata Ali, pihak keluarga mengetahui ketiga korban dilarikan ke RSUD Mimika pada Sabtu (5/7/2025) sekira pukul 17.00 WIT.

Setelah mendapatkan informasi tersebut, pihak keluarga korban langsung mendatangi RSUD Mimika sekaligus mau memastikan kondisi para korban, tetapi tidak diizinkan.

Hingga Minggu (6/7) pukul 17.15 WIT, pihak keluarga korban tetap tidak diizinkan melihat apalagi berinteraksi dengan para korban. (via)

Jumlah Pengunjung: 47

Read Entire Article
Sumut Bermartabat| Timika Hot | | |