Deasy Natalia Lessu (Ketua Panitia Storytelling Competition 2025) bersama Coach dari BLEC saat ditemui di Diana Mall, Rabu (6/8) (FOTO: NIAR/TIMEX)
TIMIKAEXPRESS.id – Persiapan Storytelling Competition 2025 yang akan digelar di Diana Mall, Timika, telah memasuki tahap akhir.
Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung pada hari ini, Rabu, 7 Agustus 2025, sebagai bagian dari perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, serta upaya pelestarian budaya lokal.
Kompetisi ini merupakan hasil kolaborasi antara Brother Leon English Club dan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris STIKIP Hermon Timika, dengan panitia pelaksana terdiri dari sekitar 15 orang, termasuk dosen, mahasiswa, dan pengajar.
Ketua Panitia, Deasy Natalia Lessu, menjelaskan bahwa lomba ini dirancang sebagai ruang ekspresi dan edukasi bagi pelajar, sekaligus mendorong pemanfaatan cerita rakyat Papua dalam pembelajaran.
“Kami melihat masih kurangnya cerita rakyat yang digunakan di sekolah-sekolah. Tahun ini, fokus cerita diambil dari Suku Amungme, Kamoro, dan Asmat. Semua cerita bersumber dari buku YPMAK dan koleksi perpustakaan di Jayapura,” ujarnya.
Deasy menyebut panitia telah mulai bekerja sejak Mei 2025, agar peserta memiliki cukup waktu untuk menghafal dan melatih penyampaian cerita.
Pendaftaran dilakukan secara online melalui barcode yang tertera di spanduk kegiatan, dengan kuota maksimal tiga peserta per sekolah.
“Total peserta tahun ini sebanyak 16 orang dari delapan sekolah,” tambahnya.
Penilaian akan dilakukan oleh tiga juri profesional yang berpengalaman di bidang pendidikan bahasa Inggris.
Kriteria penilaian meliputi hafalan cerita, ekspresi wajah, intonasi suara, serta kostum atau penampilan peserta.
“Kami ingin cerita rakyat ini ditampilkan secara hidup. Tidak hanya dihafal, tapi juga disampaikan dengan ekspresif agar audiens merasakan nilai budayanya,” jelas Deasy.
Tantangan utama panitia, menurutnya, adalah keterbatasan sponsor dan minimnya dukungan dari pemerintah.
Oleh karena itu, ia berharap kegiatan ini bisa mendapat perhatian lebih luas dan masuk dalam agenda tahunan yang didukung secara penuh.
“Kami berharap event ini bisa membawa cerita rakyat Papua ke tingkat nasional bahkan internasional. Kolaborasi lebih luas, kerja sama dengan perpustakaan, serta dukungan sekolah dan pemerintah sangat kami harapkan,” katanya.
Deasy menutup dengan optimisme bahwa Storytelling Competition 2025 bisa menjadi wadah bagi generasi muda untuk mencintai, mengenal, dan melestarikan kekayaan budaya Papua. (a77)
Jumlah Pengunjung: 29

2 months ago
73
















































