Duta Besar (Dubes) dan Utusan Presiden Seychelles (FOTO: IST/TIMEX)
TIMIKAEXPRESS.id – Duta Besar (Dubes) dan Utusan Presiden Seychelles untuk ASEAN, Nico Barito menyatakan kesiapannya membantu pemerintahan Johannes Rettob-Emanuel Kemong (Bupati dan Wakil Bupati Mimika) mewujudkan Mimika zero waste, kota tanpa sampah, bahkan kota tanpa Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Sebagaimana Seychelles, Negara kepulauan di Samudera Hindia, Afrika Timur dengan jumlah penduduk 200 ribu orang, tetapi wisatawannya banyak, dan pendapatannya tinggi, bahkan Seychelles menjadi Negara maju.
“Nah, kenapa Seychelles jadi Negara maju, karena kita selalu mensyukuri yang namanya kasih karunia Tuhan terhadap alam. Kita punya gunung, kita punya 115 pulau, laut yang luas 1,4 juta kilometer persegi, dan Seychelles punya rakyat dengan pendidikan yang baik, itu semua adalah satu koorelasi, interaksi baik antara manusia dengan alam dan alam dengan manusia. Dengan menjaga alam yang baik, kita berhasil menjual produk alam yang baik”.
Demikian dikatakan Nico Barito saat menyampaikan pesan dan kesan Paskah untuk masyarakat Papua pada misa Hari Raya Paskah di Gereja Katolik Santo Stefanus Sempan, Minggu (20/4/2025).
Menilik tema Aksi Puasa Pembangunan (APP) 2025 tentang ‘Pertobatan Ekologis’, dengan kebangkitan Kristus, kalau kita bicara tentang pertobatan ekologis, maka kita juga harus bangkit menjadi pelaku ekologis.
“Saya satu dua hari ini akan berbagi pengalaman dengan Bupati Mimika, bagaimana Seychelles menjadi Negara yang tidak ada sampah. Bagaimana Seychelles tidak ada orang buang sampah ke laut, tidak ada ruang orang buang sampah sembarangan, kenapa pantainya disapu bersih dari daun kering, apakah karena itu peraturan pemerintah?, bukan. Karena kesadaran penduduk. Karena penduduk Seychelles telah melakukan tobat ekologis, sejak dulu-dulu. Jadi, sifat itu telah disadari, aku kecil aku harus hidup, alam ini harus kita jaga,” serunya.
Lebih lanjut, pria kelahiran Dayak, Kalimantan, mengatakan, kalau kita kecil, saran saya ke pak bupati, yah, biasakan tidak usah ambisi menjadi yang besar, karena yang kita cari bukan volume, tapi adalah nilai tambah.
Pasalnya, sesuatu yang punya nilai tambah akan memberikan yang lebih baik untuk masyarakat daripada mengharapkan yang besar, kita hanya jadi penonton dan peserta.
“Karena Tuhan sudah memberikan bagian tugas, ada tugas yang besar, ada tugas yang kecil,” katanya.
Selain berinteraksi dengan Bupati Mimika selama kunjungannya di Indonesia, khususnya di Timika, Nico Barito berharap umat Paroki Sempan harus jadi pilot project.
Menurut dia, yang namanya interaksi ekologis dapat terjadi mulai dari gereja, dari keluarga, dari anak-anak, jadi bukan ceritera yang terlalu rumit.
“Bagaimana seorang ibu dan seorang anak, bapak di rumah bisa mulai memilah sampah, tahu mana plastik, mana kertas, ini dipilah dengan baik, lalu nanti ada komunitas yang mengatur hasil-hasil pemilahan. Seychelles akan berdiri bersama Bupati Mimika, kita bantu caranya, kita bantu alat-alat kalau perlu, ini bukan produk mahal, yang penting ada niat baik, dan ada kebaikan untuk kita. Karena yang kita dapat bukan hanya materi saja, tapi juga alam yang bersih, lingkungan sehat itu berarti warga sejahtera,” paparnya.
Lanjut Nico kerap ia disapa, kalau warga sejahtera, kita hidup baik, artinya kita sudah melakukan suatu interaksi yang baik dengan alam dan ekologis.
Dan akhirnya, tahun depan kita mau lihat bahwa Timika zero waste, kota tanpa sampah, kota tanpa TPA.
“Saya janjikan ke Bupati Mimika, saya janjikan kepada umat. Pak Bupati mulai saya akan berdiri di belakang siap membantu, supaya betul-betul Timika ini kota bersih. Karena kita kecil, kita bisa. Kalau terlalu besar susah ngaturnya, terlalu majemuk, terlalu banyak yang harus diatur, tapi kita kecil, maka ini semua mulai dari keluarga, mulai dari gereja, mulai dari kelompok-kelompok doa. Dan kalau disosialisasilkan, ini bisa terjadi,” ungkapnya.
Semoga terang cahaya Kristus memberi berkat untuk kita, dan kebangkitan Kristus membawa kebangkitan baru bagi kesadaran masyarakat Mimika.
“Timika tahun ini harus bebas sampah, menjadi kota yang bersih dan lestari,” pungkasnya. (vis)
Jumlah Pengunjung: 63