Disnakkeswan Larang Pasokan Babi ke Timika

1 month ago 58

drh. Sabelina Fitriani (FOTO: ELISA/TIMEX)

TIMIKAEXPRESS.id – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Mimika melarang pasokan babi dari luar Timika. Sehubungan dengan berkembangnya virus flu babi atau African Swine Fever (ASF).

ASF merupakan penyakit yang menyerang ternak babi dengan tingkat kesakitan dan kematian mencapai 100 persen.

drh. Sabelina Fitriani, Kepala Disnakkeswasn saat ditemui Timika eXpress, di ruang kerjanya Kamis (19/12) mengatakan, perlu disadari dengan adanya kasus ASF yang terjadi di Mimika mengakibatkan kematian babi yang cukup banyak dan populasi babi di Mimika hampir habis tinggal bahkan saat ini tercatat tinggal 3.000an.

Saat ini kasus ASF sudah tidak ada di Mimika, karena itu para peternak lagi menumbuhkan kepercayaan diri agar berternak dengan sisa babi, pasca wabah ASF.

“Dengan populasi yang sedikit daging babi dijual dengan harga cukup mahal oleh para peternak,” jelasnya.

Langkah itu setidaknya dapat memulihkan peternak yang mengalami kerugian yang cukup besar.

Tentunya ini memberikan semangat buat mereka agar dapat berternak kembali pasca ternaknya mati.

“Jadi para pernak masih mengembangkan ternaknya dengan tidak menjual indukan, karena sisa babi ini akan dikembangkan,” katanya.

drh. Sabelina mengatakan, karena vaksin belum ada resiko sangat besar ini yang perlu diketahui oleh masyarakat dan disadari.

Karena sangat beresiko maka pihaknya melarang masuknya pengiriman babi ke Mimika, apalagi Jayapura dan Nabire yang sementara mengalami kasus ASF tinggi.

“Itu sangat beresiko terhadap penularan kembali ke Mimika dan saat ini kita punya surat edaran yang masih berlaku,” tegasnya.

Kemudian pihaknya, juga punya surat edaran tentang peningkatan kewaspadaan dan telah dikirimkan flyer ke para peternak agar bisa lebih waspada, dan jagan sampai remerging (kasus muncul kembali).

Disnakkeswan telah menyediakan disinfektan, vitamin, serum, vaksin Hog Cholera bagi ternak.

“Jadi kita semua harus menjaga, meskipun jumlah populasi babi di Mimika kurang tetapi memasukkan babi dari luar Timika sangat beresiko,”jelasnya.

Dirinya berharap masyarakat Mimika biasa menyadari itu dan bisa membantu para peternak untuk bisa kembali memelihara ternak babi sehingga menambah penghasilan untuk keluarga.

Adapun upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah, diaman telah melakukan pasar murah, untuk daging babi dengan harga subsidi agar masyarakat bisa membeli dengan harga Rp 100 ribu per kilogram.

Kegiatan tersebut yang bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan yang telah dilaksanakan pada kegiatan operasi pasar murah 17 ,19 dan 21 Desember 2024.

“Total daging babi yang akan di jual sebanyak 60 ekor, ini merupakan salah satu upaya untuk meringankan beban masyarakat agar tetap mengkonsumsi daging babi dengan harga murah,” jelasnya.

Ditambahkan, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PPK) Kabupaten Mimika juga berkolaborasi ikut berpartisipasi untuk memberikan olahan daging babi yang sudah dimasak dan diberikan kepada masyarakat secara gratis. (bob)

Jumlah Pengunjung: 3

Read Entire Article
Sumut Bermartabat| Timika Hot | | |