FOTO: NIAR/TIMEX
Kantor BMKG Timika
Prakirawan BMKG Timika, Stevan Yawan (FOTO: NIAR/TIMEX)
TIMIKAEXPRESS.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Timika memprakirakan bahwa cuaca di wilayah Timika selama bulan Agustus 2025 akan relatif stabil, dengan dominasi kondisi berawan hingga hujan ringan.
Hal ini disampaikan Prakirawan BMKG Timika, Stevan Yawan, saat ditemui Timika Express di Kantor BMKG Timika, Selasa (5/8).
“Cuaca umum di Timika selama Agustus cenderung berawan hingga hujan ringan, dengan suhu harian berkisar antara 24 hingga 33 derajat Celsius,” jelas Stevan.
Namun demikian, masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang diprediksi akan terjadi menjelang akhir bulan.
Cuaca ekstrem tersebut meliputi hujan lebat disertai angin kencang dan badai guntur, meski hanya diperkirakan berlangsung selama beberapa hari.
“Potensi cuaca ekstrem diprediksi muncul di akhir Agustus. Kami imbau masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor, untuk meningkatkan kewaspadaan,” katanya.
Dampak El Nino dan Siklon Tropis
Stevan menjelaskan bahwa secara global, fenomena El Nino masih berlangsung meski dalam skala lemah, sehingga pengaruhnya terhadap cuaca di Papua, termasuk Timika, tidak terlalu signifikan.
Selain itu, bibit siklon tropis 90S yang terpantau di wilayah selatan Indonesia dinilai tidak berdampak langsung ke Papua.
“El Nino saat ini masih dalam kategori lemah, dan bibit siklon tropis lebih berdampak ke wilayah Sumatra dan Jawa. Timika relatif aman dari pengaruh langsung,” ujarnya.
Musim Hujan dan Karakteristik Wilayah
Secara iklim, Stevan menjelaskan bahwa wilayah Timika memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan wilayah lain di Indonesia.
Jika sebagian besar daerah di Indonesia mengalami musim kemarau pada Juni–Agustus, Timika justru berada di puncak musim hujan.
“Wilayah kita dipengaruhi oleh faktor geografis, yakni pegunungan di utara dan laut di selatan. Hal ini menyebabkan curah hujan tetap tinggi meski wilayah lain mengalami kemarau,” tambahnya.
Kondisi Laut dan Imbauan bagi Nelayan
BMKG juga mencatat bahwa tinggi gelombang laut di pagi hari dapat mencapai 1,25 hingga 2,5 meter.
Namun secara umum, tinggi gelombang mingguan berada di kisaran 0,5 hingga 1,25 meter dan masih tergolong aman untuk aktivitas nelayan.
“Kami imbau nelayan tetap waspada, terutama pada pagi hari ketika gelombang bisa lebih tinggi dari biasanya. Tapi secara umum, kondisi laut masih aman untuk melaut,” ucapnya.
Peringatan Banjir dan Peran Masyarakat
Selain potensi cuaca ekstrem, BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan guna mencegah banjir, seperti yang sebelumnya terjadi di wilayah Iwaka akibat luapan sungai dari kawasan hulu, termasuk Tembagapura.
“Kami sarankan masyarakat rutin membersihkan saluran drainase. Ini langkah sederhana tapi efektif mencegah banjir, terutama saat intensitas hujan meningkat,” pungkas Stevan.
BMKG Timika mengimbau masyarakat untuk terus mengikuti informasi cuaca terkini, khususnya menjelang akhir Agustus, guna mengantisipasi potensi bencana secara lebih dini. (a77)
Jumlah Pengunjung: 30

2 months ago
69
















































