Uskup Bernardus: Bawalah Aku Dalam Doa Kalian

1 day ago 4

TIMIKAEXPRESS.id – Seusai ditahbiskan menjadi Uskup Timika, Mgr. Bernardus Bofitwos Baru, OSA menyerukan pesan spiritual kepada seluruh umat Keuskupan Timika.

Dari mimbar Gereja Katedral Tiga Raja, pada Rabu kemarin, Uskup Bernardus menyerukan bahwa dirinya bukanlah pemenang, tetapi domba kurban yang dipilih untuk memimpin keuskupan Timika dan Tanah Papua yang diselimuti konflik dan kematian.

Ia pun berkisah sesaat setelah terpilih, di kapela Kedutaan Vatican di Jakarta menjadi saksi pengaduan dan penyerahan dirinya secara total.

“Saya merasa takut dan menangis bukan dalam kemenangan, tapi dalam ketakutan dan diam sambil bertanya kepada Tuhan, mengapa aku (saya) yang dipilih. Aku menyerahkan kelemahan-kelemahan kepada Sang Gembala Agung, aku merasa tidak layak tapi ada bisikan suara, Tuhan tidak

membutuhkan yang kuat, sempurna dan sukses, tapi Tuhan hanya membutuhkan jawaban kesetiaan dari diriku,” ungkap Uskup Bernardus dengan nada sedikit tertatih.

Dari seluruh pergumulan itu, Uskup Bernardus menyatakan, ia akan memikul tanggung jawab, beban besar sekalipun harus ia pikul.

“Aku akan lelah dan letih tetapi karena bantuan Tuhan dan doa Bunda Maria serta dukungan umat sekalian menjadi kekuatan dan peneguh bagi saya memikul beban melayani gereja di Keuskupan Timika. Unutk itu, harapan saya kepada umat sekalian, yaitu ingatlah dan bawahlah aku dalam doa kalian. Bila kalian mengingat saya, maka kita berjumpa dalam doa,” serunya.

Pada kesempatan itu, Uskup Bernardus juga mengulangi tiga hal yang pernah ia sampaikan pada saat pengumuman Uskup Timika terpilih.

Ia menyebut tiga prinsip yang menjiwai langkah dan strategi pastoral Keuskupan Timika, yaitu sikap mendengarkan satu sama lain, sikap terbuka serta dialog secara kolektif antar satu dengan yang lain.

“Apapun perbedaan harus saling dialog atau berkomunikasi, maka kita akan saling mengenal satu sama lain,” ujar Uskup Bernard.

Hendaknya prinsip dasar ini dijadikan sikap hati yang rela bekerjasama untuk membangun cita-cita bersama di Keuskupan Timika.

Tak lupa, ia berharap apa yang telah dirintis oleh mendiang Mgr. John Philip Saklil dapat dilanjutkan.

Adapun yang belum, melalui kerja sama akan dilengkapi, serta melanjutkan impian dan semangat spiritualitas darri Mgr. John Philip Saklil, yaitu Gerakan Tungku Api Kehidupan (Gertak), dimana adat dan budaya, gereja serta pemerintah menjadi mitra untuk membawa damai suka cita dan kesejahteraan bagi seluruh umat di Keuskupan Timika,

“Sebagaimana dikatakan filsuf terkenal, Martin Buber bahwa relasi kita bukan relasi antar barang dan relasi karena ada kebutuhan dan kepetingan, tapi relasi karena cinta, aku dengan aku, subjek dengan subjek saling membangun relasi demi nilai kemansiaan, persaudaraan, persahabatan, dan nilai keilahian di dalam diri kita masing-masing, sehingga kita menjadi pintu bagi satu sama lain,” katanya.

Lebih lanjut, kata Uskup Bernardus, siapa pun yang mengalami persoalan atau masalah dalam hidupnya dapat menemukan suka cita karena kita membuka diri untuk saling membangun relasi dan dialog, membangun pengertian dan saling memahami satu sama lain melalui kerja sama mewujudkan cita-cita bersama.

“Semoga perayaan hari ini (kemarin-Red) bisa memberikan semangat persatuan dan persekutuan sebagai saudara untuk mewujudkan misi gereja, yaitu damai, sukacita, keadilan dan keutuhan sehingga tercapai apa yang dikenedaki oleh Tuhan sendiri kepada kita umatnya dalam ziarah pengharapan kepada-Nya,” paparnya.

Ia juga berpesan dan berharap agar kita umatnya tidak tenggelam dalam pesta pora dan hal-hal duniawi, tapi berlutut dan berdoalah karena Uskup Bernardus yang dinobatkan dalam sakramen Episkopal ini tidak menuntut tahta, pujian dan sembah tetapi memanggul salib.

Di akhir sambutan, Uskup Bernardus mengucapkan terima kasih kepada semua pihak termasuk Ketua Panitia Tahbisan, Johannes Rettob, yang juga Bupati Mimika dan anggotanya, serta para tamu yang hadir mulai gubernur, bupati-wakil bupati, para Uskup, biarawan-biarawati, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, serta seluruh umat se-Keuskupan Timika.

Uskup Bernardus juga berterima kasih kepada Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai.

“Menteri HAM terima kasih sudah hadir, semoga HAM semakin ditegakkan dan maju di Negara Indonesia,” tandasya.

Jumlah Pengunjung: 53

Read Entire Article
Sumut Bermartabat| Timika Hot | | |