Longsor di Tembagapura, Masyarakat 6 Kampung Gagal Panen

1 week ago 40

LONGSOR – Tampak kondisi longsor yang terjadi di 6 kampung di Distrik Tembagapura, Jumat (16/5) (FOTO: IST/TIMEX)

TIMIKAEXPRESS.id – Curah hujan tinggi yang melanda wilayah Tembagapura sejak 16-20 Mei 2025 lalu, mengakibatkan longsor melanda 6 Kampung di Distrik Tembagapura, Mimika-Papua Tengah.

Kepala Distrik Tembagapura, Thobias Yawame kepada Timika eXpress di SP 3 pada Kamis mengatakan bahwa longsor tersebut menyebabkan tanaman pertanian milik masyarakat setempat hancur dan gagal panen.

“Saya sangat bersyukur, karena tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, tetapi masyarakat gagal panen, karena tanaman di kebun semuanya hancur dan rusak,” ujarnya.

Thobias Yawame menyebutkan bahwa longsor tersebut melanda 6 kampung, yaitu Kampung Tsinga, Bebilawak, Doliningogin, Beanegogom, Jongkogoma, dan Mosalanop.

Atas longsor tersebut, masyarakat 6 kampung sangat membutuhkan bantuan makanan dari Pemda Mimika, PT Freeport Indonesia (PTFI), YPMAK dan juga pihak lain.

“Atas bencana ini, tentunya masyarakat sangat membutuhkan bantuan bahan makanan,” jelasnya.

Selain itu, untuk menyalurkan bantuan bagi masyarakat di 6 kampung tersebut, diharapkan agar pemerintah bisa menyiapkan transportasi.

Thobias Yawame pun mengungkapkan bahwa proposal bantuan telah dikirim ke Pemkab Mimika, PTFI, dan juga YPMAK.

“Jadi, saat ini penyaluran bantuan difokuskan di Kali Bengko, tepatnya di rumah Kepala Kampung Beanegogom,” ungkapnya.

Sementara itu, Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mimika, Agustina Rahaded kepada Timika eXpress menyebutkan bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait longsor di 6 kampung di wilayah Distrik Tembagapura tersebut.

Agustina Rahaded mengaku bahwa 6 kepala kampung telah mengirim proposal bantuan, sehingga BPBD akan mensurvei ke lokasi untuk menyalurkan bantuan.

“Kami sudah terima laporan dan proposal serta dokumentasi dari 6 kepala kampung yang terkena longsor. Saya sudah koordinasi bersama Asisten 1 dan Wakil Bupati untuk nanti kami lakukan survei, kemudian hasil survei akan dilapor kembali untuk selanjutnya menyalurkan bantuan,” tuturnya.

Menurut Agustina Rahaded bahwa survei langsung ke lapangan sangat penting guna mengetahui data pasti.

Saat ini dana bantuan urgent ada di BPBD, tetapi penyalurannya harus melalui prosedur yang benar.

“Intinya secepatnya kami salurkan bantuan, kalau data-datanya sudah lengkap supaya tepat sasaran,” pungkasnya. (via)

Jumlah Pengunjung: 12

Read Entire Article
Sumut Bermartabat| Timika Hot | | |