Akulah Pintu
TIMIKAEXPRESS.id – Paus Fransiskus secara resmi menunjuk Pastor Bernardus Bofitwos Baru, OSA sebagai Uskup Keuskupan Timika pada Sabtu, 8 Maret 2025, pukul 12:00 waktu Roma atau 20:00 WIT.
Pengumuman resmi dibacakan langsung oleh Administrator Diosesan Keuskupan Timika, Pastor Marthen Ekowaibi Kuayo, Pr di gereja Katedral Tiga Raja, Timika berdasarkan surat resmi Paus Fransiskus, Nomor:4929/2025.
Keuskupan Timika merupakan bagian dari Provinsial Gerejawi Keuskupan Agung Merauke dan memiliki peran penting dalam pelayanan pastoral di Papua Tengah.
Takhta Uskup Timika lowong sejak wafatnya Mgr. John Philip Saklil pada 3 Agustus 2019 dalam usia 59 tahun.
Selama 5 tahun dan 7 bulan, Keuskupan Timika dipimpin oleh Administrator, Pastor Martin Kuayo, Pr.
Penantian panjang akhirnya pada 8 Maret 2025, Vatikan secara resmi mengumumkan Pastor Dr. Bernardus Bofitwos Baru, OSA, yang kini menjabat Ketua Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Fajar Timur, Abepura, menjadi Uskup Keuskupan Timika.
Sebelum mendengar langsung pengumuman Uskup baru Timika, umat telah berkumpul di Gereja Katedral Tiga Raja untuk mengadakan doa Rosario bersama untuk mendoakan Kesehatan Paus Fransisku.
Saat itu, Uskup terpilih Pastor Dr. Bernardus Bofitwos Baru, OSA juga hadir di Gereja Katedral Timika sekaligus menyampaikan ucapan syukur, serta terima kasih.
Ia juga memohon supaya saling mendengarkan, berdialog dan berkomunikasi dan saling membantu dan bekerja sama.
Kepalda Timika eXpress usai pengumuman resmi, pastor Bernardus juga menyampaikan terima kasih kepada Administrator Diosesan Keuskupan Timika, Pastor Marthen Ekowaibi Kuayo, Pr, Pastor Paroki Katedral Tiga Raja, Amandus Rahadat, Pr, para pastor, para frater, dan seluruh umat melalui dukungan doa selama 5 tahun 7 bulan, hingga Tuhan menjawabnya dan saya (Pastor Bernanrdus) dipilih sebagai Uskup Timika.
“Tidak ada yang hebat dan tidak ada yang kurang. Tetapi Tuhan berikan talenta kepada kita semua untuk bersama membangun gereja,” ujarnya.
Dengan motto tahbisan Akulah Pintu (Injil Yohanes 10:9), Pastor Bernardus meyakini, barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.
“Itu motto tahbisan imamat Tahun 2021 dan akan saya pakai lagi sebagai motto tahbisan Uskup nanti,” ungkapnya.
Lanjut, Pastor Bernardus mengatalan, hal utama yang akan dilakukan di awal kepemimpinannya, yaitu “Mendengarkan”.
“Saya akan bertukar pikiran dan hati untuk mendengarkan semua masukan dari orang tua, senior, para tokoh, para pastor, frater, suster, tokoh perempuan bersama tim pastoral dan dewan harian dalam Sinode Keuskupan,” pungkasnya.
Perjalanan Hidup dan Pendidikan
Pastor Bernardus Bofitwos Baru, OSA lahir di Kampung Suswa, Distrik Mare, Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat Daya pada 22 Agustus 1969.
Kini Pastor Bernardus kerapa ia disapa menginjak usia 56 tahun.
Pastor Bernardus merupakan anak kelima dari delapan bersaudara, buah hati pasangan Awitaya Amos Baru (almarhum) dan ibu Bohoato Salomina Bame (almarhumah).
Ia memulai pendidikannya di SD YPPK (Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik) Suswa. Ia kemudian melanjutkan ke SMP YPPK Santo Don Bosco di Kabupaten Fakfak, sehingga ia meninggalkan Suswa dengan perjalanan udara pada Juni 1984. Pendidikan tingkat SMA dijalaninya di SMA YPPK Agustinus, Kota Sorong.
Pada tahun 1990, Bernardus melanjutkan studi ke Institut Pastoral Indonesia (IPI) Filial Malang di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Di sana, ia menyelesaikan pendidikan Diploma Tiga pada tahun 1995. Ia kemudian meneruskan pendidikannya ke jenjang S-1 di Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Fajar Timur di Abepura, Jayapura, dan lulus pada tahun 1999.
Bernardus bergabung dengan Ordo Santo Agustinus (OSA) dan mengikrarkan kaul pertama pada tahun 2001.
Pendidikan dalam bidang teologi ia laksanakan di Universitas Kepausan Urbaniana, Roma, sejak tahun 2002 hingga selesai pada tahun 2006. Pada tahun 2005, ia mengikrarkan kaul kekal di Nijmegen, Belanda. Ia menerima tahbisan diakon di Roma pada 4 April 2006, sebelum ditahbiskan menjadi seorang imam Agustinian pada 30 Juli 2006.
Karya
Setelah ditahbiskan menjadi imam, ia kembali bertugas sebagai Magister Novis dalam komunitas Biara OSA Tagaste di Sorong, yang ia telah mulai sejak tahun 2005 dan ia jalani hingga tahun 2007.
Pada periode yang sama, ia juga menerima penugasan sebagai Konselor Delegasi Papua-Indonesia (2006–2008), serta Anggota Dewan Konsultores Keuskupan Manokwari-Sorong (2006–2012). Ia juga aktif sebagai pembina kaum muda dan mahasiswa Katolik asal Kabupaten Maybrat yang ada di Yogyakarta.
Pada tahun 2008, ia diangkat sebagai Superior Delegasi Papua-Indonesia, posisi yang diembannya hingga tahun 2014.
https://id.wikipedia.org/wiki/Bernardus_Bofitwos_Baru – cite_note-rin-3Pada tahun 2010, ia menjadi Prior Komunitas Biara Tagaste di Sorong hingga 2014, sebelum kembali memegang jabatan yang sama pada periode 2018–2023.https://id.wikipedia.org/wiki/Bernardus_Bofitwos_Baru – cite_note-rin-3
Dalam bidang akademik, Pater Bernardus aktif mengajar di Sekolah Tinggi Pastoral Kateketik (STPK) Santo Benediktus Sorong (2007–2012). Ia juga menjadi staf pengajar di Sekolah Tinggi Filsafat Teologi (STFT) Fajar Timur di Abepura, Jayapura.
Pastor Bernardus pun pernah menjabat sebagai Superior Ordo Santo Agustinus Keuskupan Manokwari-Sorong selama dua periode (2010-2012).
Pater Bernardus menjalani pendidikan doktoral dalam bidang misiologi di Universitas Kepausan Urbaniana, Roma, sejak tahun 2014 hingga selesai pada tahun 2018.
Ia menulis disertasi dengan judul Traditional ritual symbols in youth initiation and religious beliefs among the Maybrat of West Papua: A missiological study.
Sejak tahun 2021, ia menjabat sebagai Konselor Vikariat Agustinian di Papua, Indonesia.
Pada 25 Januari 2023, ia diangkat sebagai Direktur Sekolah Tinggi Filsafat Teologi (STFT) Fajar Timur, Abepura, Jayapura.
Selain dalam bidang pendampingan para calon imam dan sebagai pendidik, Pater Bernardus juga aktif dalam berbagai organisasi sosial, terutama dalam lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang memiliki perhatian pada pengembangan budaya Papua, hak-hak masyarakat adat, serta kampanye perlindungan hutan dan ekologi.https://id.wikipedia.org/wiki/Bernardus_Bofitwos_Baru – cite_note-mirifica-2
Ia juga pernah mengemban tugas sebagai Direktur Sekretariat Keadilan Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan (SKPKC) Ordo Santo Agustinus di Vikariat Papua. (via/wikipedia)
Jumlah Pengunjung: 48