BARANG BUKTI – Kapolda Papua, Irjen Pol. Patrige R. Renwarin didampingi Wakapolda Papua, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani saat menunjukkan barang bukti usai konferensi pers di Polda Papua, Sabtu (8/3/2025) (FOTO: IST/TIMEX)
TIMIKAEXPRESS.id – Kapolda Papua Irjen Pol Patrige Renwarin memastikan senjata api dan amunisi yang akan dikirim ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Puncak Jaya, namun pengirimannya berhasil digagalkan tim gabungan itu adalah buatan Pindad.
Memang benar enam pucuk senjata api dan 882 butir amunisi berbagai kaliber yang diamankan itu buatan PT.Pindad, namun untuk lebih memastikan akan dilakukan pengecekan ke laboratorium forensik, “ kata Kapolda Papua Irjen Pol Patrige Renwarin di Jayapura, Sabtu (8/3/2025).
“Enam pucuk senjata api yang terdiri dari empat pucuk laras pendek G2 Pindad dan dua laras panjang (belum terangkai) serta 882 amunisi berbagai kaliber itu diamankan Kamis malam (6/3) di Jalan Trans Papua ruas jalan Jayapura-Wamena tepatnya di wilayah Kabupaten Keerom, Papua ,” kata Kapolda menjelaskan.
Diamankan pula sebuah senapan angin, 1 paket laser senter dan mounting, 1 teleskop dan peredam, 1 popor kayu warna coklat, 1 laras dan tabung senapan angin.
Selain itu, 1 unit air compressor bertuliskan United Waran Biru (tempat penyimpanan senjata), 1 unit HP Vivo Y19S, 1 buah pompa dan 1 tas angin, 1 kunci T dan 1 paket gurinda portabel.
Dijelaskan, dari pengakuan Yuni Enumbi yang membeli senjata api dan amunisi itu seharga Rp 1,3 miliar dari seseorang di Jakarta yang kemudian barangnya di kirim ke Surabaya untuk dipacking dan kemudian dikirim ke Jayapura menggunakan jasa pengiriman kapal laut.
Senjata api dan amunisi itu dimasukkan ke dalam kompresor sehingga tidak terdeteksi.
Paket tersebut tiba di Jayapura Selasa (4/3) dan setelah diambil kemudian dibawa menggunakan jalan darat yang dari pengakuannya nantinya akan diserahkan ke KKB Leri Telenggen di sekitar wilayah Lanny Jaya.
Leri Telenggen sendiri merupakan salah satu pimpinan KKB di Kabupaten Puncak Jaya yang berafiliasi dengan KKB Lekagak Telenggen.
“Anggota masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap lebih jauh jaringan jual beli senjata api dan amunisi,” tegas Kapolda Papua yang didampingi Waka Polda Papua Brigjen Pol Faizal Rahmadani.
Irjen Pol Patrige mengakui, terungkapnya kasus tersebut berawal dari informasi yang diterima anggota dan kemudian dilakukan penyelidikan hingga kasus tersebut terungkap.
“Walaupun demikian, anggota masih terus melakukan penyelidikan terkait jaringan penyuplai senjata api dan amunisi untuk KKB,”kata Irjen Pol Patrige Renwarin seraya mengaku Yuni Wonda merupakan pecatan dari TNI .
Yuni Enumbi sebelum dipecat bertugas di Kodam XVIII Kasuari di Papua Barat, ujar Kapolda Papua Irjen Pol Patrige Renwarin.
Kepala Operasi Damai Cartenz-2025, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani memberikan apresiasi atas kerja keras tim dalam menggagalkan penyelundupan senjata tersebut.
“Alhamdulillah, berkat kerja keras tim, kami berhasil menggagalkan penyelundupan berbagai jenis senjata dan amunisi yang rencananya akan disuplai kepada KKB di Puncak Jaya,” ungkapnya.
Disamping itu, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo menegaskan bahwa operasi ini masih berlanjut.
“Keberhasilan ini bukan akhir, melainkan awal dari penyelidikan lebih lanjut. Kami akan terus menelusuri asal-usul senjata ini dan siapa saja yang terlibat,” ujar Kombes Yusuf.
Dengan keberhasilan operasi ini, diharapkan upaya kelompok bersenjata dalam memperoleh persenjataan ilegal dapat ditekan, sehingga stabilitas keamanan di Papua semakin terjaga. (via)
Jumlah Pengunjung: 4