Datangi Kantor YPMAK, Massa LMA dan FPHS Minta Penjelasan Soal Kompensasi Amdal

2 weeks ago 28

ORASI – Ketua LMA Tsingwarop, Arnold Beanal saat melakukan orasi dan menyampailkan aspirasi dari Lembaga Masyarakat Adat (LMA) dan Forum Pemilik Hak Sulung (FPHS) Tsingwarop dihadapan pengurus Yayasan Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) di pelataran kantor YPMAK, Jalan Yos Sudarso pada Senin (16/6/2025). (FOTO: INDRI/TIMEX)

TIMIKAEXPRESS.id – Sejumlah massa yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Kampung Tsinga, Waa Banti, dan Arwanop (Tsingwarop), serta Forum Pemilik Hak Sulung (FPHS) mendatangi dan menggelar aksi damai di pelataran kantor Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) di Jalan Yos Sudarso, Timika pada Senin (16/6/2025).

Aksi massa menuntut penjelasan serta kejelasan terkait kompensasi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) PT Freeport Indonesia (PTFI), itu dipimpin langsung oleh Arnold Beanal selaku Ketua LMA Tsingwarop.

Selain soal Amdal, Andal,RKL dan kompensasi RPL, massa juga meminta kepada manajemn PTFI untuk melakukan evaluasi terhadap Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme (Lemasa), termasuk melakukan audit Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) dari lembaga tersebut.

Dalam aksinya, massa pendemo secara tegas meminta Claus Wamafma selaku Director dan Executive Vice President Sustainable Development PTFI supaya hadir dan member penjelasan atas aspirasi yang disampaikan tersebut.

“Kami pertanyakan soal argumentasi ganti rugi pada saat pembahasan Amdal, termasuk ada beberapa poin kesepakatan. Dua tahun kami menunggu dan berharap tapi tidak ada itikad baik, makanya kami datang ke YPMAK dengan harpaan YPMAK bisa memfaslitasi terkait aspirasi yang kami sampaikan ini,” tegasnya.

Sementara itu, Engel Enoch, Vice President Community Relations PTFI, saat menemui massa LMA dan FPHS, mengatakan pihaknya siap menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan.

“Kehadiran kami di sini membuktikan bahwa kami siap berdiskusi, dan terkait Amdal kami sangat transparan, dimana bapak-ibu bisa mengecek langsung di website Pemda Mimika, dimana semua kesepakatan terkait Amdal tertera jelas,”ujarnya.

Dikatakan pula, dari hasil koordinasi dengan Claus Wamafma, sebagaimana e-mail yang dikirim langsung olehnya (Claus-Red), pertemuan baru bisa kembali dilakukan bersama LMA dan FPHS pada minggu pertama Bulan Juli, mengingat Claus lagi berada di luar kota.

“Audiens lanjutan akan kita gelar minggu pertama Juli, dimana Pa Claus minta agar bapak-ibu tetap berkomitmen untuk menjaga keamanan,” pesannya.

Lebih lanjut, kata Enock, terkait LPJ di tubuh Lemasa, pihaknya akan menyampaikan kepada pengurus dari lembaga agar dapat menyiapkannya.

Selain itu, manajemen PTFI juga akan minta penjelasan terkait program kegiatan yang sudah dijalankan di 11 wilayah adat.

“Tapi soal ini, kaMi dari PTFI tidak bisa lakukan intervensi terlalu jauh terhadap lembaga adat, baik itu Lemasa maupun Lemasko,” demikian Enock. (eno)

Jumlah Pengunjung: 20

Read Entire Article
Sumut Bermartabat| Timika Hot | | |