Sebby Sambon Beberkan Kematian AKP Tomi Samuel Marbun

3 days ago 14

TUNJUKKAN – Tampak TPN-PB Kodap IV Sorong Raya saat menunjukan peralatan perang, Senin (28/4/2025) (FOTO: IST/TIMEX)

TIMIKAEXPRESS.id – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Kodap IV Sorong Raya mengklaim telah menembak aparat militer Indonesia di Kali Rawara dan siap bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Juru Bicara (Jubir) TPNPB-OPM, Sebby Sambom dalam siaran pers yang diterima media ini, Senin (28/4) mengungkapkan bahwa Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB yang merupakan sayap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), telah menerima laporan resmi dari Deni Moos, Panglima TPNPB Kodap IV Sorong Raya, bahwa seluruh pasukan dari 9 Batalyon telah terbagi di beberapa titik dalam medan perang di wilayah Moskona, dan siap eksekusi aparat militer pemerintah indonesia yang sedang mencari jasad mantan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni AKP Tomi Samuel Marbun.

“Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni AKP Tomi Samuel Marbun dibunuh oleh militer Indonesia sendiri lalu mereka membuang jazadnya ke kali Rawara,” benbernya.

Sementara Komandan Operasi TPNPB Kodap IV Sorong Raya, Manfret Fatem menegaskan bahwa penyerangan yang terjadi sejak 27 April 2025 lalu terhadap pasukan militer Indonesia di kali Rawara sebagai peringatan penting agar seluruh warga sipil yang terlibat dengan militer Indonesia di Kali Rawara untuk segera keluar dari wilayah operasi TPNPB.

Penyerangan yang dilakukan secara khusus, kata Manfret ditujukan kepada Ketua Komnas HAM Papua, Fritz Ramandey.

“Ketua Komnas HAM Papua jika tertembak itu adalah wajar karena tidak mematuhi undang-undang. Dalam hal ini telah mengambil alih tugas BPBD yang semestinya turun ke lapangan untuk mencari jazad Samuel Marbun yang dibunuh oleh rekan-rekannya sendiri dan dinyatakan hilang sejak 18 Desember 2024 lalu,” jelasnya.

Terkait kejadian tersebut, Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM menyampaikan kepada semua pihak bahwa Operasi Militer Pemerintah Indonesia di wilayah Moskona yang saat sedang berlangsung adalah sebagai upaya negara Indonesia untuk mencari nama baik institusi militer, walaupun sedang mengorbankan warga sipil lainnya di wilayah operasi TPNPB Kodap IV Sorong Raya.

“Kepada Presiden Prabowo Subianto untuk segera membuka ruang negosiasi dengan TPNPB-OPM yang dimediasi oleh pihak ketiga yang netral sebagai fasilitator dan mediator untuk menyelesaikan persoalan politik antara pemerintah Indonesia dan orang Papua untuk menghentikan perang di tanah Papua,” pungkasnya. (via)

Jumlah Pengunjung: 83

Read Entire Article
Sumut Bermartabat| Timika Hot | | |