VESPER AGUNG – Ribuan umat Katolik di Mimika, Papua Tengah mengikuti Vesper Agung atau ibadat sore meriah pada Selasa (13/5/2025) di Gereja Katedral Tiga Raja, Timika sebelum Misa Tahbisan Mgr. Bernardus Bofitwos Baru, OSA sebagai Uskup Keuskupan Timika pada hari ini (FOTO:GREN/TIMEX)
TIMIKAEXPRESS.id – Ribuan umat Katolik di Mimika, Papua Tengah mengikuti Vesper Agung atau ibadat sore meriah pada Selasa (13/5/2025) sebelum Misa Tahbisan Mgr. Bernardus Bofitwos Baru, OSA sebagai Uskup Keuskupan Timika.
Vesper Agung merupakan wujud ungkapan syukur atas pemilihan Mgr. Bernardus.
Mgr. Bernardus resmi ditunjuk oleh Bapa Suci Paus Fransiskus pada 8 Maret 2025.
Persiapan perhelatan ini telah dimulai beberapa waktu lalu sejak diumumkannya Mgr. Bernardus untuk meneruskan tugas dan tanggung jawab Mgr. John Philip Saklil, Pr, yang berpulang pada 3 Agustus 2019 lalu.
Rangkaian acara penahbisan yang berlangsung selama tiga hari dimulai pada Selasa sore, 13 Mei 2025, dengan menggelar ibadat Vesper Agung di Gereja Katedral Tiga Raja, Timika.
Prosesi iman ini dipimpin oleh Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Mgr. Antonius Subianto Bunjamin,OSC, yang juga Uskup Keuskupan Bandung.
Ibadat Vesper Agung dilaksanakan dengan acara utama pengingkraran kesetiaan kepada Bapa Suci dan pengakuan iman Uskup terpilih serta untuk memberkati insignia (atribut penanda uskup) yang akan dipakai oleh Uskup baru dalam tugas penggembalaannya sepanjang hidupnya.
Ibadat Vesper Agung ini dimulai dengan puji-pujian yang dilantunkan oleh paduan suara.
Seluruh umat yang memenuhi Gereja Katedral Ruteng mengikuti ibadat ini dengan suasana khidmat, meskipun hujan gerimis terus mengguyur di luar gedung gereja.
Dalam homilinya, Mgr. Bunjamin menekankan pentingnya kehadiran figur-figur suci di tengah masyarakat sebagai “pintu iman” yang mengantar sesama kepada Kristus.
“Zaman kini membutuhkan pribadi dengan kesucian yang tampak dan nyata di hadapan publik, dan menjadi jalan menuju kebaikan, kebenaran, serta damai sejahtera,” serunya.
Sejatinya pribadi seperti itu menjadi pintu menuju Yesus, sang kebenaran dan kehidupan.
Ia mencontohkan Paus Fransiskus dengan gaya hidupnya yang sederhana, dan penuh belarasa berhasil menarik kembali banyak umat Katolik yang sebelumnya menjauh dari gereja.
Mgr. Bunjamin juga mengetengahkan kisah Beato Carlo Acutis, remaja kudus yang wafat pada usia 15 tahun, yang berhasil menggugah hati banyak orang termasuk pembantunya yang bukan Katolik.
Pembantunya itu akhirnya minta dibaptis karena kesaksian hidup Carlo dipenuh idoa dan cinta kasih terhadap kaum miskin.
“Seperti halnya para gembala dipanggil untuk menjadi pintu yang membawa umat berjumpa dengan Yesus dan mengalami suka cita injil,” sebutnya.
Lebih lanjut, Mgr. Bunjamin menekankan bahwasannya seorang penatua atau pemimpin gereja hendaknya menggembalakan umat dengan sukarela, bukan dengan motivasi pribadi atau kepentingan sesaat.
“Bukan pula seenaknya atau semaunya, melainkan penuh dengan pengabdian dan penyangkalan diri,” tegasnya.
Selaras dengan motto pastoral Mgr. Bernardus, yaitu ‘Ego Sum Ostium’, yang artinya Akulah Pintu (Yoh.10:9), ini dimaknai sebagai panggilan untuk menjadi pintu suci bagi sesama.
“Kita semua dipanggil menjadi pintu kehidupan Yesus, menjadi teladan iman bagi orang lain, terutama dalam konteks Tahun Yubileum ini, dimana kita diundang menjadi peziarah pengharapan yang melintasi porta sancta (pintu suci) menuju Allah Bapa,” ungkapnya.
Dengan motto tahbisan ini, Mgr. Bernardus mengajak umat Keuskupan Timika untuk menjadi pribadi yang membuka diri bagi sesama, membawa mereka pada perjumpaan dengan Kristus, sehingga gereja setempat semakin berkembang dan nama Tuhan selalu dimuliakan.
Pengakuan Iman Uskup Baru
Setelah homili, di depan Mgr Bunjamin dan disaksikan oleh para Uskup, Mgr. Bernardus menyatakan pengakuan iman dan sumpah setia kepada Takhta Suci Vatikan, antara lain untuk menerima dan mempertahankan di bidang ajaran iman dan moralitas gereja, serta menyatakan janjinya untuk berpegang teguh pada Magisterium Gereja.
Setelah selesai membacakan pengakuan iman dan janjinya, Mgr. Bernardus menandatangani dokumen-dokumen.
Setelah penandatanganan dokumen selesai, Mgr Bunjamin melakukan upacara pemberkatan insignia yang akan dikenakan sepanjang hidupnya oleh Mgr. Bernardus seperti cincin, mitra, tongkat, serta kalung salib.
Dalam upacara itu juga diberkati segala perlengkapan yang akan digunakan untuk kegiatan liturgis oleh Uskup Dioses Timika terpilih.
Melalui ritus berkat, dipanjatkan doa permohonan agar semua perlengkapan yang akan dikenakan Uskup terpilih dikuduskan oleh Allah, dan Mgr. Bernardus dapat memimpin Keuskupan Timika dalam kesetiaan untuk melanjutkan karya pewartaan para rasul melalui perkataan dan perbuatannya.
Dengan berakhirnya Ibadat Vesper Agung, Mgr. Bernardus telah siap menerima perutusan untuk menggembalakan lebih dari 119.215 jiwa umat Katolik di Keuskupan Timika, yang meliputi Provinsi Papua Tengah serta sebagian wilayah Provinsi Papua, yaitu Kabupaten Kepulauan Yapen, Kabupaten Waropen, Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Supiori, dan sebagian Kabupaten Mamberamo Raya (kecuali Distrik Mamberamo Hulu, Mamberamo Tengah, dan Mamberamo Hilir). (vis)
Jumlah Pengunjung: 5