TINJAU – Pj Bupati Mimika, Valentinus Sudarjanto Sumito didampingi Prof. Yohanes Surya, Wakil Ketua I DPRD Mimika Aleks Tsenawatme saat meninjau progres penerapan metode belajar GASING di Sentra Pendidikan (FOTO: DOK/TIMEX)
TIMIKAEXPRESS.id – Penjabat (Pj) Bupati Mimika, Valentinus Sudarjanto Sumito menyinggung dan menyikapi dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) yang dikelola oleh Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amugme dan Kamoro (YPMAK).
Menurut dia, meski anggaran dengan nilai fantastis yang digelontorkan besar, namun masih ada anak-anak asli Papua, terlebih Amungme dan Kamoro serta lima suku kekerabatan lainnya, masih ada yang belum mahir Calistung (membaca, menulis dan menghitung).
Kenyataan ini membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika menggadeng Surya Institut (SI) bentukan Prof. Yohanes Surya, dengan menyelenggarakan metode belajar GASING (Gampang, Asik dan Menyenangkan) beberapa waktu lalu di Sentra Pendidikan, yang mendidik anak-anak tujuh suku.
“Harapan saya, pengurus baru YPMAK yang baru dilantik, dengan mendapat kepercayaan penuh dari Freeport dalam mengelola dana investasi social, tentu harus memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan berkelanjutan, baik di bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi dan infrastruktur”.
Demikian dikatakan Pj Bupati Valentinus saat menghadiri pelantikan pengurus YPMAK periode 2024-2029 di Multipurpose Kuala Kencana, Rabu kemarin.
Lebih jauh, dikatakannya, dengan mengelola lebih Rp 4 triliun dana kemitraan Freeport selama lima tahun ke depan, ini sangat fantastik, namun harus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dari empat pilar program yang diampuh YPMAK.
“Saya harap dengan dana kemitraan Freeport, pemberdayaan masyarakat bisa lebih meningkat, karena selama 27 tahun bermitra dengan Freeport, berarti sudah banyak sekali anggaran yang digelontorkan Freeport, tapi waktu saya ke Sentra Pendidikan, saya dapati masih ada anak-anak yang belum mahir Calistung,” ujarnya.
Padahal, lanjut Valentinus, Sentra Pendidikan dikelola sangat baik, namun YPMAK tidak lagi menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan lain, karena sarana dan prasananya sangat menunjang.
“Saya harap dengan anggaran lebih Rp 4 triliun yang dikelola selama lima tahun ke depan, bisa melahirkan generasi emas lewat pendidikan,” demikian Valentinus kerap ia disapa. (eno)
Jumlah Pengunjung: 47