Pasca Insiden Penembakan di Kampung Jinonin, Dewan Minta Pemda Segera Tangani Warga Hoeya yang Mengungsi

1 month ago 63

SITUASI – Pantauan situasi udara di Distrik Hoeya (FOTO: ANTARA/PY)

TIMIKAEXPRESS.id – Guna mengantispasi musibah kelaparan melanda warga Distirk Hoeya yang mengungsi akibat insiden penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap helikopter caracal milik TNI-AU dikampung Jinoni pada Selasa (26/11/2024) lalu, maka anggota DPRD Mimika meminta Pemerintah Daerah (Pemda) Mimika segera mengambil langkah secepatnya untuk mengatasinya.

Iwan Anwar, Ketua Sementara DPRD Mimika periode 2024-2029 mendesak Pemda dalam hal ini Dinas Sosial (Dinsos) bersama aparatur distrik segera mendata dan menyalurkan bantuan kepada 250 Kepala Keluarga (KK) di Hoeya, yang  saat ini terancam kehabisan bahan makanan.

“Saya minta  pemerintah segera ambil langkah kongkrit untuk menyelamatakan dan melindungi ratusan warga  yang  kini berada  di pengungsian,” harap politisi Partai Golkar kepada Timika eXpress, Rabu (11/12/2024).

Menurut Iwan, situasi yang dihadapi warga Hoeya menjelang Hari Raya Natal, ini harus segera ditangani, dengan  menyediakan pangan serta kebutuhan lainnya, sehingga masyarakat Hoeya benar-benar merasakan sentuhan pemerintah.

“Kita tidak bisa hanya dengar, tapi harus segera bertindak, dengan mendata seluruh warga pengungsi, serta pastikan kebutuhan mereka, karena pasti banyak anak-anak dan ibu-ibu, sehingga butuh perhatian lebih, sebelum musibah kelaparan melanda, dan ini sangat fatal,” serunya.

Selain perhatian dari pemerintah, kehadiran aparat keamanan penting untuk menjamin serta menciptakan rasa  aman bagi masyarakat.

“Situasi ini jangan sampai menimbulkan trauma bagi anak-anak,” tandasnya.

Berdasar informasi yang dihimpun, insiden penembakan pada waktu itu juga mengakibatkan seorang prajurit TNI-AU meninggal dunia, yaitu Sertu Adam.

Sementara dua prajurit TNI-AU, yaitu Letda Pnb. Marsa Fuad dan Pratu Wisadang, terluka akibat terkena recoset.

Insiden yang terjadi menimbulkan kekhawatiran masyarakat dari enam kampung di Distrik Hoeya, hingga akhirnya sekitar 250 KK memilih mengungsi sementara di gereja di Kampung Hoeya sejak 28 November 2024 lalu.

Ratusan warga pengungsi dari enam kampung di Distirk Hoeya, yaitu Kampung Jawa, Hoeya, Jinonin, Kulama Ogom, Mamontoga dan Puti.  (eno)

Jumlah Pengunjung: 4

Read Entire Article
Sumut Bermartabat| Timika Hot | | |