Pasca Dilantik jadi Anggota DPRD Mimika, Dolfin Beanal Gelar Syukuran dan Makan Bersama Masyarakat Waa Banti 2

2 months ago 48

FOTO BERSAMA – Dolfin Beanal, Anggota DPRD Mimika terpilih saat berfoto bersama masyarakat di Kampung Waa Banti 2 disela-sela gelaran ritual adat bakar batu pada Rabu (4/12/2024) (FOTO: ELISA/TIMEX)

TIMIKAEXPRESS.id – Sebagai bentuk rasa syukur pasca dilantik pada 25 November 2024 lalu menjadi anggota DPRD Mimika periode 2024-2029  dari Daerah Pemilihan (Dapil) V Partai Gerindra pada 25 November 2024, Dolfin Beanal, menggelar ibadah syukur, silaturahmi dan makan bersama warga Waa Banti 2, Distrik Tembagapura, Mimika-Papua Tengah, Rabu (4/12/2024).

Kehadiran Dolfin Beanal disambut meriah dengan tarian adat dari warga Waa Banti 2 dan diarak menuju lokasi bakar batu.

Setelahnya lanjut ibadah syukur dengan mengusung tema, ‘Tuhan Allah, Sesungguhnya Aku Tidak Pandai Berbicara, Sebab Aku Ini Masih Muda (Yeremia 1-6).

Ibadah syukur yang dipimpin Pdt. Hengky Magal, dihadiri Danramil Tembagapura Kapten Chb Eliazar Manuk Allo, Rolly Nelwan mewakili manajemen PT Freeport Indonesia, para hamba Tuhan dan warga setempat.

Dolfin Beanal pada kesempatan itu, mengucapkan terima kasih kepada masyarakat di Dapil V, yang telah memilihnya menjadi Anggota DPRD Mimika.

“Saya berawal dari kaki abu, dari masyarakat akar rumput, dan kini saya kembali ke akar rumput. Puji Tuhan saya bisa hadir di tengah-tengah masyarakat saya,” ungkapnya.

Kata Dolfin, sebenarnya ia belum bisa bersama warga dalam acara syukuran ini, karena ada agenda DPRD Mimika di Jayapura.

“Tapi saya ambil sikap harus kembali ke ibu dan bapak juga warga Waa Banti, sehingga acara syukuran dan ritual adat bakar batu ini dapat dilaksanakan. Ini tradisi sebelum saya jalankan tugas ke luar daerah,” jelasnya.

Ritual adat bakar batu ini didanai dari uang pribadi, karena Dolfin menyadari eksistensinya berawal dari masyarakat akar rumput, sehingga harus kembali ke akar rumput.

Kini, dengan dilanitnya sebagai legislator di Mimika, Dolfin akan terus bergandengan tangan bersama semua pihak, mulai PT Freeport Indonesia, jajaran TNI-Polri untuk kepentingan masyarakat, sehingga tidak terjadi perpecahan di antara kita.

“Menjelekan atau menjatuhkan tidak boleh, kita harus selalu dan tetap bergandengan tangan,” serunya.

Lebih jauh, politisi Partai Perindo ini menegaskan, selama periode 5 tahun ke depan, Dolfin tidak mau menjanjikan apa-apa, melainkan harus membuktikannya melalui kerja nyata untuk kepentingan masyarakat.

“Saya berdiri di sini karena Tuhan sudah mengaturnya. Kepada masyarakat kapan saja dan dimana saja bisa hubungi saya 24 jam, ini untuk kebersamaan dan ke depan lebih baik lagi,” tandasnya.

Sementara itu, Rolly Nelwan, mewakili Manajemen PTFI, mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas terpilihnya Dolfin Beanal, anak negeri dari dusun Banti sebagai salah satu dari 35 Anggota DPRD Mimika terpilih.

Dolfin Beanal merupakan representasi masyarakat tiga lembah, diharap dapat menjalankan tugas sebagai anggota legislatif 5 tahun ke depan dengan baik dan merakyat.

“Pesan dari kami adalah kerja sama dengan PTFI, karena perusahaan tidak bisa jalan sendiri dan tidak bisa kerja banyak tanpa pemerintah serta aparat keamanan Polri dan TNI. Kiranya Tuhan Yesus Kristus memberikan akal budi, hikmat dan kebijaksanaan buat Dolfin Beanal dalam karir tugasnya untuk kepentingan masyarakat Waa Banti dan Mimika umumnya,” kata Rolly.

Ia pun berharap keamanan di lembah Waa Banti, Tsinga dan Aroanop tetap terjaga aman dan kondusif.

Sementara Danramil 1710-04/Tembagapura, Kapten Chb. Eliazar Manuk Allo  berharap selama 5 tahun ke depan, Dolfin Beanal tetap mengedepankan kerja sama dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat.

Selanjutnya, Pendeta Hengky Magal, mengungkapkan rasa syulur atas terpilihnya Dolfin  Beanal sebagai angota DPRD Mimika.

Aspirasi Masyarakat

Disamping itu, Detenus Natkime, salah satu tokoh masyarakat Waa Bantu, menyampaikan aspirasi kepada Dolfin Beanal, yaitu masyarakat butuh Lapangan Terbang (Lapter), pembangunan tiga unit jembatan untuk kendaraan roda empat, yaitu menuju kawasan pertanian, Banti 2 ke Banti 1 dan Banti 2 ke Kampung Opitawak.

“Masyarakat juga butuh jembatan gantung dari Banti 1 ke arah muara, Kepala Air Waa ada tiga jembatan, dan jembatan pertanian ke muara,” ujarnya.

Selain itu pemekaran Distrik Tsinga, Waa dan Arwanop termasuk pemekaran kampung (desa).

Tidak hanya itu, masyarakat setempat juga butuh jalan taling dari Banti sampai pos 4 (Tembagapura).

Kemudian ada tiga kampung, yaitu Banti 1, Banti 2 dan  Opitawak juga harapkan pembangunan PAUD. (bob)

Jumlah Pengunjung: 2

Read Entire Article
Sumut Bermartabat| Timika Hot | | |