Disperindag dan Pedagang Sepakat Menghentikan Sementara Pasar OBral

1 month ago 41

KOORDINASI – Petrus Pali Ambaa, Kepala Disperindag didampingi Hendrik Hayon Kepala Bidang Perdagangan saat melakukan rapat koordinasi dengan pedagang Pasar Sentral, Senin (9/12) (FOTO: ELISA/TIMEX)

TIMIKAEXPRESS.id – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mimika, melaksanakan rapat koordinasi bersama puluhan pedagang terkait pro kontra pasar minggu di lingkungan pasar sentral.

Berdasarkan hasil keputusan dalam pertemuan tersebut para pedagang obral akan diarahkan untuk menempati gedung Blok A1 dan A2.

Supriyadi, Ketua Bamuskam Pasar Sentral  dalam pertemuan mengatakan, aktivitas penjualan obral yang dilakukan oleh sejumlah pedagang di pintu masuk lingkungan Pasar Sentral, menyebabkan pasar bagian belakang menjadi sepi.

Sehingga pihaknya meminta agar penjualan obral ini dihentikan.

“Kami inginkan agar pedagang obral dapat masuk berjualan di gedung A1 dan A2 yang sudah dibangun,” katanya.

Menanggapi hal tersebut, Petrus Pali Ambaa, Kepala Disperindag mengatakan, salah satu program Disperindag adalah mengaktifkan kembali gedung A1 dan A2.

Untuk mengaktifkan gedung tersebut, Disperindag kemudian mengizinkan pedagang untuk membuka pasar obral di pintu masuk gedung, sayangnya seiring waktu, pedagang lainnya khususnya yang berjualan di dalam pasar menolak pasar obral karena dinilai merugikan.

Oleh sebab itu, sesuai dengan kesepakatan antar pedagang, pasar obral ini akan dihentikan sementara, yakni sepanjang Desember 2024 dan baru akan dilanjutkan kembali awal tahun mendatang, atau sesuai dengan kondisi di lapangan yang akan dievaluasi nantinya.

“Memang, para pedagang yang mengusulkan sendiri agar dikasih kesempatan untuk penjualan obral di halaman sekitar gedung A2, dan telah disepakati oleh Disperindag. Tetapi pedagang lainnya mengeluh agar lokasi tersebut dipindahkan agar tidak mematikan usaha pedagang yang berjualan di dalam,” kata Petrus.

Oleh karena itu, untuk sementara ini, para pedagang obral akan diarahkan menempati gedung A1 dan A2.

“Jadi seiring berjalannya waktu kita evaluasi kembali, jika sudah efektif maka akan dilanjutkan. Namum jika masih ada kendala lagi akan kita cari alternatif lain,” jelasnya.

Para pedagang pun menerima apa yang telah diputusakn bersama, karena tujuan pemerintah dalam hal ini Disperindag adalah mendorong agar dua gedung di depan pasar yakni Bloka A 1 dan Blok A 2 diaktifkan.

Untuk diketahui, upaya Disperindag mengaktifkan dua gedung di Pasar Sentral ini bukan yang pertama kali.

Dalam beberapa kesempatan jajaran Disperindag yang bertugas di Pasar Sentral telah melakukan pendataan pedagang yang bersedia menempati gedung yang terdiri dari puluhan lapak itu.

Namun hingga saat ini tidak berhasil.

Kendalanya adalah di gedung tersebut banyak fasilitas yang rusak.

Khususnya yang berada di lantai 2 Bloka A 1.

Puluhan pedagang yang telah didata oleh Disperindag yang akan menempati lapak tersebut telah diarakan untuk melakukan pembersihan beberapa waktu lalu.

Beberapa pedagang bahkan secara swadaya telah membanahi kerusakan-kerusakan yang ada, mulai dari pintu, hingga plafon yang rusak.

Selain itu jaringan listrik di gedung tersebut juga banyak yang mengalami kerusakan.

Oleh karena itu para pedagang berharap, jika pemerintah memang ingin memindahkan pedagang di gedung tersebut, maka sebaiknya pemerintah membenahi fasilitas gedung terlebih dahulu. (bob)

Jumlah Pengunjung: 32

Read Entire Article
Sumut Bermartabat| Timika Hot | | |