Dihadang Pemuda Mabuk, Maximus Tipagau Tawarkan Harapan dan Solusi Konkret

2 months ago 65

DIALOG – Calon Bupati Mimika nomor urut 2, Maximus Tipagau saat berdialog dengan kawanan pemuda mabuk di kawasan Pasar Gorong-gorong Timika (FOTO: ISTIMEWA/TIMEX)

TIMIKAEXPRESS.id – Blusukan calon Bupati Mimika nomor urut 2, Maximus Tipagau, ke Pasar Gorong-gorong, Jalan Airport Lama, Timika, Jumat (15/11/2024), menjadi momen tak terduga, namun syarat makna.

Saat menyerap aspirasi para pedagang pasar, Maximus dihentikan oleh sekelompok pemuda mabuk yang menyampaikan kegelisahan mereka.

Salah satu pemuda, Polikarpus, menghentikan langkah Maximus dengan pertanyaan yang menggugah.

“Kaka Maximus, kalau jadi bupati, apa bisa kasih kami kerja?” tanyanya dengan nada berat penuh harap.

Polikarpus dan teman-temannya mengaku mabuk bukan karena keinginan, tetapi akibat tekanan hidup.

“Kami stres karena tidak ada kerja. Tidak ada yang peduli, jadi mabuk satu-satunya pelarian,” ujar Polikarpus sambil menatap Maximus.

Alih-alih terganggu, Maximus melihat ini sebagai panggilan untuk bertindak.

Dengan penuh perhatian, ia mengajak para pemuda untuk berdialog lebih jauh.

“Kumpulkan kaka punya teman-teman, saya (Maximus-Red) ingin bicara dengan kalian,” kata Maximus.

Komitmen Maximus untuk Pemuda Mimika Dalam dialog tersebut, Maximus menegaskan keprihatinannya akan kondisi generasi muda Mimika yang kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah.

Ia menilai, minimnya peluang kerja dan keterampilan menjadi akar masalah yang harus segera diselesaikan.

“Saya tahu kalian mabuk bukan karena suka, tapi karena stres. Tidak ada kerja, tidak ada peluang. Tapi kalian harus tahu, saya siap bantu, jika kalian juga siap berubah,” ungkapnya.

Jika terpilih, Maximus berkomitmen untuk membangun balai pelatihan kerja di Mimika.

Ia berencana memberikan pelatihan teknis seperti instalasi listrik, pengoperasian alat berat, dan keterampilan lain sesuai dengan kebutuhan industri lokal.

“Kalau saya jadi bupati, saya pastikan kalian punya tempat untuk belajar keterampilan. Dengan keahlian, perusahaan pasti mau menerima kalian. Tapi syaratnya, kalian harus tinggalkan hal-hal negatif seperti ini,” tegasnya sambil menunjuk botol minuman keras di sekitar.

Gorong-Gorong sebagai Simbol Perubahan Maximus juga mengajak para pemuda di kawasan Gorong-gorong untuk menjadikan daerah mereka sebagai simbol perubahan.

“Gorong-Gorong tidak boleh lagi dikenal karena mabuk-mabukan. Kita ubah menjadi kawasan penuh semangat, keterampilan, dan harapan,” ujarnya penuh optimisme.

Para pemuda yang hadir merasa tersentuh dengan perhatian dan solusi konkret yang ditawarkan Maximus.

Bagi Polikarpus dan teman-temannya, dialog ini menjadi momen harapan baru.

“Kami butuh pemimpin seperti Kaka Maximus. Kami tidak mau terus begini. Kalau ada peluang, kami pasti mau berubah,” kata Polikarpus penuh semangat.

Kehadiran Maximus di Pasar Gorong-gorong memberikan gambaran nyata tentang kepemimpinan yang mendengarkan dan berkomitmen pada perubahan.

Dengan janji solusi konkret untuk generasi muda, Maximus membawa harapan bagi Mimika yang lebih baik. (*/)

Jumlah Pengunjung: 5

Read Entire Article
Sumut Bermartabat| Timika Hot | | |